PENGARUH KOMBUCHA SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU NON-TEKS
Abstract
Kombucha merupakan minuman hasil fermentasi yang berasal dari simbiosis antara bakteri Acetobacter sp. dan khamir Saccharomyces sp. dengan medium seperti
teh, kopi, dan rosella namun beberapa penelitian membuat inovasi baru untuk
mengetahui mutu nata kombucha yang dibuat seperti sari nanas dan sari salak.
Pemanfaatan buah belimbing wuluh bahan baku membuat kombucha adalah karena buah ini memiliki kandungan kimiawi kompleks daripada kandungan pada teh. Buah belimbing wuluh digunakan untuk meningkatkan nilai kegunaan dan nilai jual dari
buah itu sendiri. Buah belimbing wuluh aman dikonsumsi dan dari beberapa
penelitian menunjukkan bahwa buah belimbing wuluh dapat digunakan untuk obat
antihipertensi, untuk menurunkan kolesterol darah, gondongan (beguk), cacar air, wasir, demam,dan lain sebagainya. Penelitian ini menggunakan air fermentasi dari
kombucha sari buluh (buah belimbing wuluh). Kandungan kombucha sari belimbing
wuluh yang dominan adalah asam asetat dan senyawa flavonoid yang bekerja sebagai
antibakteri, akan tetapi terdapat beberapa kandungan lainnya seperti asam glukonat,
asam laktat, asam malat, saponin, terpenoid dan lainnya yang juga bisa dijadikan antibakteri. Air kombucha sari buluh tersebut kemudian diujikan terhadap bakteri Escherichia coli secara in vitro. Pengamatan dalam penelitian ini adalah KHM dari
air kombucha sari buluh dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli setelah
diketahui waktu fermentasi efektifnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa air fermentasi teh kombucha dapat bersifat sebagai antibakteri pada Staphylococcus
aureus, Shigella sonnei, Aeromonas hydrophyla, Pseudomonas aureginosa,dan
Salmonella typhimurium.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis adanya pengaruh air kombucha
sari buah belimbing wuluh terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli,
menentukan Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) air kombucha sari buah belimbing wuluh terhadap bakteri Escherichia coli, dan menyusun buku non-teks berdasarkan
hasil penelitian “Pengaruh Kombucha Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi
L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli”.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan metode sumuran, dengan menggunakan RAL dengan 3x pengulangan. Dalam penelitian ini dibuat kombucha sari buluh pada waktu fermentasi 14 hari dengan serial konsentrasi 25%, 27.5%, 30%, 32.5%, dan 35% untuk mengetahui pengaruh air kombucha sari buluh terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan menentukan konsentrasi hambat
minimal dari air kombucha tersebut. Penelitian ini digunakan kontrol positif berupa kloramfenikol 1% dan kontrol negatif berupa akuades. Analisis data yang digunakan
yaitu One-Way ANOVA, jika diketahui berpengaruh signifikan dapat dilanjutkan
dengan uji post hoc dengan BNT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kombucha sari buluh (buah belimbing wuluh) mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli yang ditandai dengan terbentuknya zona bening di sekitar sumuran pada medium NA. Air kombucha sari buluh mempunyai KHM terhadap pertumbuhan
bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 25% dengan rerata lebar zona hambat yaitu
0,24 cm.
Penelitian eksperimental dilanjutkan dengan penyusunan buku non-teks
berupa karya ilmiah populer dengan model pengembangan 4D. Setelah dilakukan validasi dengan 4 validator yang bersal dari 2 validator Dosen Biologi, 1 validator dari Guru SMKN 5 Jember, dan 1 validator dari pengusaha nata di Jember, maka didapatkan hasil bahwa penelitian pengaruh Kombucha Sari Buah Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli tervalidasi layak dijadikan buku non-teksdengan judul “Kombucha sari buluh yang Menyehatkan
Badan (mengungkap khasiat kombucha sari buluh sebagai minuman herbal obat
diare)” dengan rata-rata nilai validasi sebesar 90% dan rerata skor 14,3.