PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING (RBL) DIKOMBINASIKAN DENGAN SNOWBALL THROWING TERHADAP METAKOGNISI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
Abstract
Pembelajaran biologi saat ini dimaknai sebagai cara berpikir dan bertindak (a
way of thinking and acting) dan cara penyelidikan ilmiah (a way of investigating)
(Susanto, 2010). Hal ini terkait dengan kurikulum 2013, yang bertujuan mendorong
siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan, apa yang mereka peroleh setelah menerima materi
pembelajaran. Kemampuan metakognitif telah mendapatkan perhatian dalam
Kurikulum 2013. Keterampilan metakognitif dan prestasi akademik memiliki
hubungan positif yang dapat diberdayakan (Coutinho, 2007).
Model pembelajaran berbasis metakognitif memandang belajar sebagai usaha
menyadarkan siswa dalam mengendalikan aktivitas belajarnya (Moore, 2004). Salah
satu caranya yakni dengan menerapkan model pembelajaran Resource Based
Learning (RBL). Berkaitan dengan peningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Resource Based Learning (RBL) perlu diringi suatu proses
pembelajaran yang menarik dan dapat memotivasi siswa agar dapat diperoleh hasil
belajar yang maksimal. Salah satu model pembelajaran yang menarik dan menghibur
siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran permainan yakni Snowball
Throwing atau melempar bola salju (Hamid, 2011:207).
Tujuan dari penelitian ini yang pertama untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Resource Based Learning (RBL) dikombinasikan dengan Snowball
Throwing terhadap metakognisi siswa. Tujuan kedua yakni untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) dikombinasikan
dengan Snowball Throwing terhadap hasil belajar biologi. Jenis penelitian ini yakni penelitian quasi eksperimental. Kegiatan
pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran metakognisi menggunakan angket
MAI, tes hasil belajar siswa (soal pretes dan postes), observasi mengajar,
dokumentasi, dan wawancara terhadap guru maupun siswa.
Hasil dari data metakognisi siswa menunjukkan bahwa pada kelas
eksperimen sebelum diberi perlakuan menunjukkan nilai metakognisinya sebesar
145,1 ± 38,1, kemudian setelah diberi perlakuan sebesar 150,2 ± 39,3, selisih diantara
keduanya yakni sebesar 5,1. Hasil dari data metakognisi siswa pada kelas kontrol
sebelum perlakuan yakni sebesar 147,6 ± 28,5, setelah perlakuan sebesar 148,1 ±
28,7 dan untuk selisih diantara keduanya sebesar 0,5. kriteria nilai dari kedua kelas
tersebut yakni B ((138,5–172,9)/ Oke) dengan penjelasan yakni sadar akan berpikir
sendiri dan bisa membedakan tahap-tahap input-elaborasi-output pikirannya sendiri.
Kadang-kadang menggunakan model untuk mengatur berpikir dan belajarnya sendiri.
Berdasarkan hasil analisis ANAKOVA data terhadap hasil belajar kognitif
(nilai pretest dan posttes) siswa diketahui bahwa besarnya nilai signifikansi 0,025
(<0,05). Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang menyatakan bahwa model
pembelajaran Resource Based Learning (RBL) dikombinasikan dengan Snowball
Throwing berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa.
Berdasarkan analisis dengan uji t dari hasil belajar afektif dapat diketahui
besarnya nilai signifikansi 0,000 (<0,05), hal ini berarti bahwa H0 ditolak dan H1
diterima, dengan artian bahwa model pembelajaran Resource Based Learning (RBL)
dikombinasikan dengan Snowball Throwing berpengaruh terhadap hasil belajar
afektif siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Resource
Based Learning (RBL) dikombinasikan dengan Snowball Throwing dapat
meningkatkan metakognisi dan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar
biologi siswa (hasil belajar kognitif dan afektif).