dc.description.abstract | RINGKASAN
Efek Kadar Garam terhadap Beda Potensial Listrik Permukaan Daun Tanaman
Padi Varietas Indragiri; Hoirul Marzuqin, 081810201027; 2013; 37 Halaman;
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Global warming merupakan suatu isu yang telah mendunia. Salah satu akibat
terburuknya adalah perubahan iklim yang tidak menentu, sehingga akan
mengakibatkan hasil produksi tanaman akan berkurang. Dampak dari perubahan suhu
secara global akan mengakibatkan perubahan siklus hidrologi, yaitu musim kering,
musim hujan, dan juga terdapat dampak yang lebih ekstrim dari hal tersebut yakni,
frekuensi banjir dan kekeringan lebih sering. Oleh sebab itu, dengan perubahan iklim
secara global akan berdampak pada bidang pertanian. Untuk mengantisipasi hal
tersebut dibutuhkan suatu lahan yang dekat dengan sumber mata air, termasuk pada
daerah sekitar pesisir pantai. Namun, sumber air yang terdapat di daerah pesisir
pantai mengandung salinitas. Salinitas atau kadar garam dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
Kadar garam merupakan banyaknya jumlah garam terlarut yang terdapat di
dalam tanah. Kadar garam dapat memberikan efek buruk terhadap pertumbuhan
tanaman. Karena dengan adanya ion natrium dan klorida, akar tanaman mengalami
penurunan dalam pertumbuhan, sehingga tanaman kesulitan untuk menyerap air dan
nutrisi. Selain itu, sel tanaman mengalami hambatan untuk melakukan proses
fisiologis. Respon tanaman padi terhadap pemberian NaCl dapat diketahui melalui
teknik biofisika yaitu dengan pengukuran beda potensial listrik permukaan daun
tanaman.
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efek variasi kadar garam terhadap
pertumbuhan tanaman padi varietas Indragiri ditinjau dari perbedaan beda potensial
listrik permukaan daun tanaman, luas daun dan efek visual daun dan untuk
mendapatkan data informasi pada konsentrasi berapa padi varietas Indragiri dapat
viii
tumbuh optimal, telah dilakukan pada bulan Maret 2013 – selesai di Laboratorium
Biofisika dan glass house Fisika Fakultas MIPA Universitas Jember. Beda potensial
listrik permukaan daun diperoleh dari pengukuran daun padi dengan pemberian NaCl
yang berbeda yaitu sebesar 0 mM, 50 mM, 75 mM dan 100 mM. Hasil pengukuran
dari beda potensial kemudian diolah dengan menggunakan metode statistik one-way
ANOVA.
Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa pemberian NaCl yang
berbeda pada tanaman akan mengakibatkan nilai dari beda potensial listrik
permukaan daun akan berbeda. Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan pada
tanaman, maka nilai dari beda potesialnya semakin rendah. Begitu juga dengan nilai
dari rata-rata luas daun yang menunjukkan nilainya semakin menurun tiap
minggunya. Hal ini dikarenakan nutrisi K yang terdapat pada tanaman tersubtitusi
oleh Na. Sehingga mengakibatkan metabolisme pada tanaman terganggu. Selain itu,
efek dari pemberian NaCl dapat ditunjukkan dengan gambar visual. Daun bagian tepi
untuk konsentrasi 100 mM warnanya menjadi menguning pada minggu kedua dan
ketiga. Sedangkan untuk minggu keempat, bagian ujung daun menjadi kering. | en_US |