dc.description.abstract | Logam dan aloi berperan penting dalam bidang kedokteran gigi. Material
ini sering digunakan pada praktek kedokteran gigi, termasuk dental laboratorium,
restorasi langsung dan tidak langsung serta alat yang digunakan untuk preparasi
dan manipulasi gigi. Paduan logam dasar mempunyai kekuatan lebih baik dan
lebih ekonomis dari segi biaya bila dibandingkan dengan paduan logam mulia
terutama dalam pembuatan mahkota tiruan dan restorasi jembatan. Logam padu
tuang tembaga (Cu aloi) dan logam padu tuang perak (Ag aloi) masih digunakan
sebagai bahan restorasi karena cukup keras sehingga mampu menahan daya
kunyah, dapat dipoles dengan baik, t1dak menyebabkan efek samping dan mudah
pcngelolaannya. Ni-Cr aloi secara luas digunakan untuk mengganti mahalnya
precious metal aloi dan dapat mencegah korosi. Dalam mendeteksi logam tuang
untuk suatu restorasi perlu dipertimbangkan kekasaran permukaan hasil tuangan
logam, sebab kadang permukaan dari hasil tuangan logam, terutama pada daerah
tertentu kasar dan tidak sesuai dengan cetakan. Kekasaran permukaan dari
restorasi tuang bisa mempersulit dalam proses finishing atau polrshing dan dapat
memperlemah suatu restorasi tuang. Permukaan yang kasar merupakan faktor
yang paling besar untuk terjadinya perlekatan plak. Oleh karena itu, penulls ingin
mengetahui apakah ada perbedaan kekasaran permukaan hasil tuangan Cu aloi,
Ag aloi dan Ni-Cr a loi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan
kekasaran permukaan hasil tuangan ketiga aloi tersebut di atas. Sehingga dapat
bermanfaat sebagai informasi dalam pemilihan bahan restorasi tuang. | en_US |