Show simple item record

dc.contributor.authorDian Prima Agustina
dc.date.accessioned2013-07-18T02:11:47Z
dc.date.available2013-07-18T02:11:47Z
dc.date.issued2013-07-18
dc.identifier.nimNIM070210103079
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/672
dc.description.abstractNyamuk adalah serangga kecil halus yang langsing dan merugikan bagi manusia karena bertindak sebagai penghisap darah dan dapat menularkan penyakit penting. Nyamuk merupakan anggota dari famili Culicidae yang menghisap darah, baik darah manusia maupun darah hewan (Siwi, 2006). Salah satu nyamuk yang menghisap darah dan menularkan penyakit adalah nyamuk Aedes aegypti (Ae. aegypti) yang merupakan vektor utama dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Demam Kuning/Chikungunya. Nyamuk Ae. aegypti dewasa (imago) dapat dengan mudah kita temui di tempat atau daerah yang terdapat genangan air yang tidak kontak langsung dengan tanah. Nyamuk Ae. aegypti betina dapat dengan mudah ditemui, dikarenakan mereka telur-telur dipermukaan air yang tergenang tersebut. Virus dengue berkembang biak (bereplikasi) dengan baik di dalam tubuh nyamuk dewasa. Soegijanto (2004) menyatakan bahwa, banyak penelitian yang melaporkan adanya transovarial transmission (perpindahan virus dari induk ke telur) virus dengue yang ada dalam tubuh nyamuk betina Ae. aegypti ke dalam telur- telurnya. Dilaporkan bahwa di Birma tahun 1983 telah berhasil menemukan virus tipe 2 yang berasal dari larva dan nyamuk dewasa Ae. aegypti yang ditangkap di lapangan. Menurut Supartha (2008), keturunan nyamuk yang menetas dari telur nyamuk terinfeksi virus DBD secara otomatis menjadi nyamuk terinfeksi yang dapat menularkan virus DBD kepada inangnya. Dengan demikian, telur-telur tersebut apabila menetas menjadi larva telah memiliki virus DBD di dalam tubuhnya tanpa harus menghisap darah penderita DBD. Keberadaan nyamuk Aedes aegypti baik larva maupun nyamuk dewasa di sekitar manusia dipengaruhi faktor sosiodemogari dan lingkungan yang berhubungan dengan vektor tersebut serta inang (host) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh faktor sosiodemografi dan lingkungan terhadap kepadatan populasi larva nyamuk Aedes aegypti di Desa Benculuk, Kabupaten Banyuwangi serta untuk mengetahui faktor dominan penyebab kepadatan populasi larva nyamuk Aedes aegypti di Desa Benculuk. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data diantaranya menggunakan angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh antara tingkat pengetahuan, perilaku masyarakat (responden), jarak antar rumah, keberadaan ikan pemakan jentik, dan keberadaan kontainer (TPA) dengan kepadatan larva nyamuk Aedes aegypti di Desa Benculuk, Kabupaten Banyuwangi tahun 2011. Tidak ada pengaruh antara umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, intensitas mobilitas, keberadaan tanaman pekarangan, dan tatanan rumah dengan kepadatan larva Aedes aegypti di Desa Benculuk, Kabupaten Banyuwangi tahun 2011. Dapat dikatakan bahwa kedua faktor saling mempengaruhi kepadatan populasi larva nyamuk Aedes aegypti di Desa Benculuk, Kabupaten Banyuwangi tahun 2011. Perlu diingat selama nyamuk Aedes aegypti tidak terkontaminasi virus dengue maka gigitan nyamuk tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut menghisap darah penderita DBD maka nyamuk menjadi berbahaya karena bisa menularkan virus dengue yang mematikan. Begitu pula sebaliknya, apabila nyamuk ini menghisap darah manusia yang sehat maka nyamuk ini tidak berbahaya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210103079;
dc.subjectSOSIODEMOGRAFI, LARVA NYAMUK Aedes aegyptien_US
dc.titlePENGARUH FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEPADATAN POPULASI LARVA NYAMUK Aedes aegypti DI DESA BENCULUK, KABUPATEN BANYUWANGIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record