HEAD LOSSES PADA DUA ELBOW 90° (LENGKUNGAN S) DENGAN VARIASI JARAK ANTARA ELBOW DAN ARAH KELUARAN
Abstract
Sistem perpipaan merupakan salah satu cara untuk mendistribusikan fluida dari
suatu tempat ke tempat lain. Terdapat banyak variasi sistem perpipaan mulai dari
sistem pipa tunggal yang sederhana sampai sistem pipa bercabang yang sangat
kompleks. Salah satu bagian dari instalasi perpipaan adalah adanya lengkungan
berbentuk S. Lengkungan S sendiri digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas yang
terjadi akibat adanya pemanasan dan pendinginan pada sistem perpipaan. Sehingga
dengan adanya lengkungan S pada sistem perpipaan akan menimbulkan permasalahan
yang akan sering kita temukan pada sistem tersebut. Salah satu permasalahan tersebut
adalah terjadinya head losses pada lengkungan S yang menyebabkan terjadinya
penurunan tekanan (pressure drop). Dari permasalahan tersebut perlu diketahui nilai
head losses yang terjadi sebagai referensi penggunaan lengkungan S yang akan
digunakan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui variasi lengkungan S terhadap: 1)
mengetahui seberapa besar kecepatan dan tekanan yang terjadi akibat penambahan
panjang dan arah keluaran pada lengkungan S, 2) mengetahui pola aliran pada
lengkungan S, 3) mengetahui nilai head losses total pada lengkungan S.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 9 tahap pengujian yaitu pengujian pada
lengkungan S dengan menggunakan variasi jarak antara elbow 90° sebesar 3D dan arah
keluaran 0° (lurus), variasi jarak antara elbow 90° sebesar 3D dan arah keluaran belok
45°, jarak antara elbow 90° sebesar 3D dan arah keluaran belok 90°, jarak antara elbow
90° sebesar 5D dan arah keluaran 0° (lurus), jarak antara elbow 90° sebesar 5D dan
arah keluaran belok 45°, jarak antara elbow 90° sebesar 5D dan arah keluaran belok 45°, jarak antara elbow 90° sebesar 7D dan arah keluaran belok 0° (lurus), jarak antara
elbow 90° sebesar 7D dan arah keluaran belok 45°, dan jarak antara elbow 90° sebesar
7D dan arah keluaran belok 90°. Setiap pengujian menggunakan kecepatan maksimal
blower serta pada setiap titik pengukuran terdapat 5 posisi alat ukur sehingga dapat
mengetahui pola aliran yang terjadi di setiap titik.
Dari hasil penelitian ini didapat bahwa pengaruh variasi lengkungan S dengan
variasi jarak antara elbow dan arah keluaran akan mempengaruhi kecepatan, tekanan,
dan head losses. Posisi alat ukur dalam pipa cenderung mempengaruhi kecepatan dan
tekanan, di mana kecepatan tertinggi pada titik pengukuran I berada di tengah-tengah
pipa atau pada posisi alat ukur 3 dan kecepatan terendah terjadi di tepi dinding pipa
atau pada posisi alat ukur 1 dan 5, sedangkan tekanan sebaliknya. Pada titik pengukuran
II kecepatan tertinggi terjadi pada posisi alat ukur 5 dan kecepatan terendah terjadi pada
posisi alat ukur 2, sedangkan tekanan tertinggi terjadi pada posisi alat ukur 5 dan
tekanan terendah terjadi pada posisi alat ukur 5. Dan pada titik pengukuran III
kecepatan tertinggi terjadi pada posisi alat ukur 1 dan kecepatan terendah terjadi pada
posisi alat ukur 4, sedangkan tekanan tertinggi terjadi pada posisi alat ukur 5 dan
tekanan terendah terjadi pada posisi alat ukur 1. Kecepatan rata-rata fluida keluaran
tertinggi terjadi pada variasi 5D arah keluaran 45° sebesar 16,67 m/s pada titik
pengukuran III, sedangkan tekanan terendah terjadi pada variasi 3D arah keluaran 45°
sebesar 79,21 N/m2 pada titik pengukuran III. Head losses total yang paling tinggi
terjadi pada variasi 7D dan arah keluaran 90° sebesar 16,09 m.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]