Show simple item record

dc.contributor.advisorSumarji
dc.contributor.advisorSyuhri, Ahmad
dc.contributor.authorPurnomo, Adi
dc.date.accessioned2015-12-08T15:26:30Z
dc.date.available2015-12-08T15:26:30Z
dc.date.issued2015-12-08
dc.identifier.nim101910101062
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/67158
dc.description.abstractKorosi (dikenal dengan istilah pengkaratan) merupakan fenomena kimia yang terjadi pada bahan logam di berbagai macam kondisi lingkungan. Jika dilihat dari sudut pandang kimia, korosi merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan yang kontak langsung dengan lingkungan air dan oksigen. Proses korosi yang terjadi secara alami sangat sulit dihindari, usaha yang dilakukan hanya dapat menghambat laju korosi yang terjadi dengan cara melakukan pencegahan. Sejauh ini penggunaan inhibitor merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah korosi, karena biayanya yang relatif murah dan prosesnya yang sederhana. Inhibitor korosi merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam medium untuk mencegah atau menurunkan laju korosi logam dengan lingkungannya. Penelitian mengenai penggunaan senyawa tanin sebagai inhibitor reaksi korosi baja dalam larutan garam telah dilakukan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa senyawa tanin dapat menginhibisi reaksi korosi baja dalam larutan garam. Tanin di permukaan baja akan menghambat reaksi korosi baja dengan cara membentuk senyawa komplek dengan Fe(III). Senyawa komplek ini akan menghalangi serangan ion korosif di permukaan baja. Adapun ion-ion korosif dalam laruran garam dapat dalam bentuk ion-ion klorida. Tetapi penggunaan ekstrak bahan alam yang banyak mengandung senyawa tanin untuk mengahambat laju reaksi korosi baja dalam larutan garam belum pernah dilaporkan sebelumnya. Salah satu bahan alam yang mengandung senyawa tanin adalah kulit buah kakao (Theobroma cacao). Pembuatan spesimen uji dilakukan di Laboratorium Desain dan Uji Bahan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Jember. Untuk pembuatan larutan inhibitor dilakukan di Laboratorium Biologi, Fakultas Farmasi Universitas Jember. Sedangkan pengamatan struktur mikro dilakukan di Laboratorium Biomedik, Fakultas Farmasi Universitas Jember. Waktu pelaksanaan penelitian mulai bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015. Variabel yang digunakan adalah variasi konsentrasi ekstrak kulit buah kakao dengan persentase 0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm, dan 2000 ppm. Sedangkan parameter yang diamati adalah weight loss, struktur makro dan struktur mikro. Dari hasil analisa berupa grafik pada penelitian ini diketahui bahwa, Laju korosi pada pipa baja karbon A53 rata-rata pada konsentrasi 0 ppm adalah 1,0956 mdd, 500 ppm adalah 0,4005 mdd, 1000 ppm adalah 0,3532 mdd, 1500 ppm adalah 0,3189 mdd, dan 2000 ppm adalah 0,2384 mdd. Dengan Efisiensi inhibitor ektrak kulit buah kakao terbesar terdapat setelah perendaman selama 40 hari, yaitu pada konsentrasi 500 ppm sebesar 73,35%, 1000 ppm sebesar 77,48%, 1500 ppm sebesar 78,74%, dan 2000 ppm sebesar 83,37%. Sehingga rata-rata efisiensi inhibitor ekstrak kulit buah kakao setelah perendaman selama 40 hari sebesar 78,23%. Sehingga variasi konsentrasi ekstrak kulit buah kakao berpengaruh terhadap laju korosi pipa baja karbon A53. Sedangkan untuk pengamatan struktur makro dan mikro terdapat bentuk bercak coklat kehitaman. Bercak coklat kehitaman ini kemungkinan adalah endapan dari senyawa kompleks dengan Fe(III) di permukaan logam. Senyawa inilah yang nantinya akan membentuk filming corrosion inhibitor yang akan melindungi permukaan pipa baja karbon A53 terhadap serangan korosi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectINHIBITORen_US
dc.subjectBUAH KAKAO (Theobroma Cacao)en_US
dc.subjectKOROSIen_US
dc.subjectKARBON A53en_US
dc.subjectAIR LAUTen_US
dc.titlePENGARUH VARIASI KONSENTRASI INHIBITOR EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma Cacao) TERHADAP LAJU KOROSI PIPA BAJA KARBON A53 PADA MEDIA AIR LAUTen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record