KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NAHDATUL ULAMA GENTENG
Abstract
Karangan eksposisi merupakan salah satu bentuk tulisan atau keterampilan berbahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran. Tujuan penulisan karangan eksposisi adalah memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang. Dari hasil karangan eksposisi yang dikerjakan oleh siswa, ditemukan beberapa kesalahan berbahasa yaitu penyimpangan pada proses penulisan maupun pembentukan kata dalam menulis karangan. Penyimpangan yang terjadi tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, dibutuhkan suatu analisis untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi.
Analisis kesalahan berbahasa suatu prosedur yang digunakan oleh para peneliti dan para guru, yang mencangkup pengumpulan sampel bahasa pelajar, pengenalan kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sampel tersebut, pendeskripsian kesalahan-kesalahan itu pengklasifikasian berdasarkan sebab-sebabnya yang telah dihipotesiskan serta pengevaluasian keseriusannya. Sedangkan kesalahan berbahasa itu sendiri merupakan bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma baku performansi orang dewasa. Kesalahan berbahasa yang terdapat pada karangan eksposisi siswa kelas X dapat ditemukan adanya kesalahan penulisan kata dan kesalahan pembentukan kata, oleh karena itu peneliti menggunakan taksonomi kategori linguistik sebagai pedoman untuk menganalisis kesalahan yang terdapat pada karangan eksposisi.
Berdasarkan alasan tersebut, permasalahan penelitian ini meliputi: (1) Bagaimanakah kesalahan penulisan kata pada karangan eksposisi siswa kelas X SMA Nahdatul Ulama Genteng? (2) Bagaimanakah kesalahan pembentukan kata pada karangan eksposisi siswa kelas X SMA Nahdatul Ulama Genteng? (3) Apakah faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan penulisan kata dan pembentukan kata dalam menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMA NU Genteng?
Manfaat dari penelitian ini yaitu, (1) bagi mahasiswa FKIP Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya dalam mata kuliah analisis kesalahan bahasa Indonesia, (2) bagi calon guru Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif pengembangan materi pembelajaran bahasa khususnya keterampilan menulis karangan eksposisi, (3) bagi peneliti bidang kebahasaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian yang sejenis dalam kajian yang lebih luas.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif dan jenis penelitian ini adalah deskriptif. Metode pengumpulan data meliputi metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Intrumen penelitian berupa tabel pembantu pengumpul data dan tabel pembantu analisis data. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.
Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan (1) Kesalahan penulisan kata yang ditemukan dalam karangan eksposisi siswa kelas X SMA Nahdatul Ulama Genteng, terbagi menjadi delapan jenis yaitu kata ganti, kata depan, gabungan kata, singkatan, kata ulang, angka dan lambang bilangan, huruf kapital, dan tanda baca. (2) Kesalahan pembentukan kata yang ditemukan dalam karangan eksposisi siswa kelas X SMA Nahdatul Ulama Genteng terdapat dua kesalahan yaitu adanya kesalahan reduplikasi dan kesalahan penggunaan afiks (3) faktor-faktor penyebab kesalahan
berbahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas X SMA Nahdatul Ulama Genteng yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Saran yang diberikan setelah melihat hasil dan pembahasan kesalahan berbahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas X SMA Nahdatul Ulama Genteng meliputi (1) bagi mahasiswa FKIP Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini disarankan sebagai variasi pengayaan sebagai bukti temuan kesalahan berbahasa Indonesia, (2) bagi guru bahasa Indonesia, disarankan untuk memperhatikan aspek kebahasaan dalam memberikan materi pembelajaran, (3) bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini, khususnya mengkaji kesalahan berbahasa dalam penulisan dan pembentukan kata.