ANALISIS RISIKO BISNIS DAN RISIKO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JAMU TRADISIONAL UD. PRONO JIWO DI BANYUWANGI
Abstract
Ketidakmampuan perusahaan untuk menutup kewajiban – kewajibannya tidak
terlepas dari perusahaan tidak mampu mengelola risiko yang ada dengan baik.
Perusahaan harus mampu memahami risiko – risiko yang akan terjadi pada
perusahaan agar tercipta suatu kontinuitas pendanaan yang baik sehingga perusahaan
bisa mempertahankan kualitas produksinya. Ada berbagai macam risiko yang
berkaitan dengan pendanaan perusaaan, beberapa diantaranya adalah risiko bisnis dan
risiko keuangan. Tingkat risiko bisnis dan risiko keuangan itu sendiri dapat dicari
dengan menggunakan analisis keuangan, diantaranya konsep leverage. Konsep
leverage sangat penting untuk menunjukkan analisis keuangan dalam melihat trade
off antara risiko dan tingkat keuntungan dari berbagai sudut keputusan yang terbaik,
agar manajer keuangan dapat membuat perencanaan analisis dan pengendalian
kegiatan. Leverage adalah penggunaan aset dan sumber dana (sources of funds) oleh
perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan tujuan meningkatkan
keuntungan potensial pemegang saham. Penelitian ini tidak menggunakan populasi
dan sampel karena obyek penelitiannya bersifat tunggal, atau terdiri dari satu
perusahaan saja. Unit analisis yang diteliti adalah laporan keuangan yang di dalamnya
terdapat berbagai ukuran leverage. Setelah dilakukan analisis data, dapat diambil
beberapa kesimpulan yaitu, tingkat risiko bisnis yang menggunakan degree of
operating leverage (DOL) perusahaan jamu UD. Prono Jiwo pada tahun 2008-2011
adalah berturut – turut 223%, 170%,125% dan 117%. Hasil analisis menunjukkan
bahwa DOL UD. Prono Jiwo mengalami tren penurunan. DOL sebesar 223%
vii
mengandung arti bahwa pada saat penjualan mengalami kenaikan sebesar 7% akan
menghasilkan peningkatan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) sebesar 15,59%
atau 2,23 kali dari penjualan. Demikian pula pada tahun – tahun berikutnya, DOL
menurun pada saat penjualan mengalami kenaikan dapat dikatakan buruk bagi
perusahaan, karena prosentase peningkatan EBIT akan lebih kecil dibandingkan
penjualan. Besar tingkat risiko keuangan yang menggunakan degree of financial
leverage (DFL) perusahaan jamu UD. Prono Jiwo pada tahun 2008 -2011 berturut –
turut adalah 126,49%, 109,12%, 106,82%, 103,24%. Hasil analisis menunjukkan
bahwa DFL UD. Prono Jiwo mengalami tren penurunan. Pada tahun 2008 DFL
sebesar 126,49% mengandung arti bahwa pada saat EBIT mengalami kenaikan
sebesar 15,59% akan meningkatkan laba setelah pajak sebesar 1,26 kali peningkatan
EBIT. Tren penurunan DFL dapat dikatakan buruk bagi perusahaan karena laba yang
diperoleh disaat EBIT naik akan lebih sedikit. Tingkat risiko total perusahaan jamu
UD. Prono Jiwo adalah 282 %, 185%, 133%, dan 120% pada tahun 2008-2011. Nilai
risiko total yang menggunakan degree of total leverage (DTL) UD. Prono Jiwo
mengalami penurunan dari tahun 2008 hingga tahun 2011. DTL sebesar 282% pada
tahun 2008 mengandung arti bahwa pada saat penjualan mengalami peningkatan
sebesar 7% akan menyebabkan peningkatan laba setelah pajak sebesar 2,82 kali dari
penjualan. DTL pada UD. Prono Jiwo mengalami tren yang menurun, sehingga dapat
dikatakan buruk bagi perusahaan, karena tingkat kenaikan laba akan semakin kecil
pada saat penjualan mengalami kenaikan.