Show simple item record

dc.contributor.advisorUtami, Wiwien Sugih
dc.contributor.advisorAstuti, Ida Srisurani Wiji
dc.contributor.authorSriwinarti, Ika
dc.date.accessioned2015-12-07T04:25:04Z
dc.date.available2015-12-07T04:25:04Z
dc.date.issued2015-12-07
dc.identifier.nim102010101072
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66834
dc.description.abstractSkabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis dan produknya. Gejala utama penyakit skabies adalah gatal pada malam hari, lesi kulit berupa terowongan, papula, vesikula, terutama pada tempat dengan stratum korneum yang tipis seperti sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar (sikut), lipat ketiak, umbilikus, genetalia eksterna pria, areola mammae, telapak kaki dan telapak tangan. Perkembangan penyakit ini dipengaruhi beberapa faktor, antara lain tingkat higiene yang buruk. Tungau Sarcoptes scabiei lebih mudah menginfestasi individu dengan higiene perorangan jelek, dan sebaliknya lebih sukar menginfestasi individu dengan higiene perorangan baik karena tungau dapat dihilangkan dengan mandi, keramas teratur, pakaian dan handuk sering dicuci. Kebersihan pakaian, kebersihan kulit, kebersihan kuku dan tangan, kebersihan genitalia, kebersihan handuk mempunyai peranan penting dalam kaitannya dengan kejadian skabies. Higienitas perorangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pendidikan dan tempat tinggal. Untuk meningkatkan higienitas dan mengurangi penyakit skabies, maka perlu diteliti faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan higienitas pasien skabies. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan pada higienitas pasien skabies dengan cara pemberian kuesioner pada pasien. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dan faktor-faktor yang menjadi variabel (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan status pernikahan) diamati secara cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Panti mulai Januari–Februari 2015 dan sampel penelitian ini adalah pasien skabie. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji univariat & uji bivariat chi-square dan selanjutnya data yang memenuhi syarat untuk uji multivariat akan dianalisis dengan metode regresi logistik. Jumlah sampel penelitian ini adalah sejumlah 49 responden menggunakan metode quota sampling. Data yang diperoleh tersebut kemudian diuji statistik. Setelah diuji statistik menggunakan SPSS 16.0 for Windows, didapatkan bahwa faktor yang bermakna yang berhubungan dengan higienitas pasien skabies adalah usia, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, dan status pernikahan sedangkan faktor yang lain yaitu jenis kelamin, tidak bermakna dalam berhubungan dengan higienitas pasien skabies. Selanjutnya dilakukan uji regresi logistik untuk variabel yang berpotensi yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, dan status pernikahan. Hasil uji regresi logistik didapatkan untuk usia (p=0,999), pendidikan (p=0,045), pekerjaan (p=1,000), status pernikahan (p=0,999) dan tempat tinggal (p=1,000). Faktor dominan bermakna yang berhubungan terhadap higienitas pasien skabies adalah pendidikan dengan pasien yang pendidikannya tidak tuntas memiliki higienitas buruk 4,327 kali lebih berpotensi dibandingkan dengan pasien yang pendidikannya tuntas. Kesimpulan penelitian adalah dari faktor-faktor yang diteliti (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan status pernikahan), pendidikan yang paling berhubungan dengan higienitas pasien skabies.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectHigienitas Pasienen_US
dc.subjectSkabiesen_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIGIENITAS PASIEN SKABIES DI PUSKESMAS PANTI TAHUN 2014en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record