dc.description.abstract | Maritim adalah sebuah kata yang hari ini hangat diperbincangkan bagi sebagian besar
masyarakat. Hal ini disebabkan oleh gencarnya pemberitaan mengenai isu
kemaritiman di Indonesia yang banyak digulirkan oleh pemerintahan Joko Widodo
sejak masa kampanye hingga hari ini. Penelitian ini mengambil isu-isu kemaritiman
yang ada di salah satu media online kredibel Kompas.com sejak terpilihnya presiden
Joko Widodo hingga 100 hari kepemimpinannya.
Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kritis dengan pendekatan analisis
wacana kritis (AWK) atau critical discourse analysis (CDA) Norman Fairchlough.
Paradigma penelitian kritis dipilih sebab penulis menganggap media bukanlah
medium yang netral dalam menggambarkan realitas melalui pemberitaan yang
dipublikasikan dan media memiliki ideologi-ideologi tertentu yang dianutnya
sehingga diperlukan analisis wacana kritis untuk mendeskripsikan dan menganalisis
pemberitaan maritim di media online Kompas.com dengan menggunakan AWK
Fairchlough. Analisis wacana kritis Norman Fairchlough menggunakan tiga hal
dalam menganalisis sebuah wacana baik tulis seperti berita di Kompas.com yakni
representasi, relasi dan identitas. Representasi berhubungan dengan penggunaan kosa
kata dan tata bahasa yang digunakan untuk mengkonstruksi realitas, relasi
berhubungan dengan hubungan para subjek yang ditampilkan dalam teks berita
viii
sedangkan identitas adalah posisi wartawan dalam teks berita maritim yang ada di
Kompas.com menunjukkan keberpihakan kepada siapa.
Penulis dalam penelitian ini mengkategorikan isu kemaritiman yang ada di media
online Kompas.com ke dalam empat kategori yang masih berhubungan dengan
disiplin ilmu sosiologi khususnya dalam peminatan sosiologi maritim. Kategori
tersebut antara lain pembangunan infrastruktur maritim, keamanan laut, kesejahteraan
nelayan dan kesadaran masyarakat sebagai negara maritim.
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis dapat mendeskripsikan beberapa hal.
Pertama, dalam kategori isu maritim pembangunan infrastruktur maritim. Pemerintah
dalam hal ini dicitrakan positif dengan keberhasilan menarik investor dari beberapa
negara melalui pelbagai forum internasional untuk bekerja sama dalam membangun
infrastruktur maritim. Negara yang tertarik menjadi investor di sektor pembangunan
infrastruktur maritim antara lain Tiongkok, Rusia, Amerika Serikat, Jepang,
Myanmar dan Cina. Kedua, mengenai keamanan laut. Pemerintah dikonstruksikan
Kompas.com dengan baik terlihat dari berita-berita-berita mengenai kasus illegal
fishing, kapal ilegal dan moratorium yang dihasilkan telah berhasil mengurangi kapal
asing di perairan Indonesia. Serta pembentukan lembaga yang dikhususkan untuk
memberantas illegal fishing yakni Bakamla. Ketiga, mengenai kesejahteraan nelayan.
Kesejahteraan nelayan berkaitan erat dengan posisi nelayan dan konstruksi atas
kelompok sosial nelayan, Kompas.com merepresentasikan nelayan sebagai kelompok
sosial yang marginal. Konstruksi ini berakibat bagi pemerintah, pemerintah telah
gagal dalam menyejahterakan rakyatnya. Keempat, mengenai kesadaran masyarakat
sebagai negara maritim. Tingkat konsumsi ikan yang rendah juga dipengaruhi oleh
beberapa hal dan dalam media Kompas.com digambarkan bahwa peran aktif
pemerintah dalam membuat kegiatan atau acara yang berkaitan dengan kemaritiman
seperti hari nusantara, dan sebagainya sebagai ekowisata berbasis maritim.
ix
Secara garis besar, relasi dan identitas dalam pemberitaan di Kompas.com mengarah
kepada pemerintahan dan masyarakat. Pemerintahan dikonstruksikan oleh
Kompas.com dengan ambiguitas tetapi lebih besar keberpihakan kepada pemerintah
dengan citra positif yang ditampilkan melalui keberhasilan beberapa program maritim
dan kasus kriminalitas di laut yang dapat diselesaikan. Kompas.com juga
mengkonstruksi masyarakat pesisir dan kelompok sosial nelayan. Masyarakat pesisir
dikonstruksikan memiliki solidaritas sosial yang tinggi seperti menjaga kelestarian
laut tempat mereka tinggal tetapi, disisi lain kelompok sosial nelayan dikonstruksikan
sebagai kelompok yang rentan secara ekonomi. | en_US |