dc.description.abstract | Kemampuan berpikir tingkat tinggi menjadi sebuah tujuan dalam kegiatan
pembelajaran pada Kurikulum 2013. Karena diharapkan dengan mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi, siswa terbiasa menganalisis secara logis, kritis,
dan kreatif memberikan pendapat atas apa saja yang dipelajari menggunakan
pengalaman belajar yang dimiliki sebelumnya. Untuk mengukur atau mengetahui
pencapaian tujuan tersebut diperlukan suatu paket tes yang tidak biasa, yang tidak
hanya memuat soal-soal rutin dan pertanyaan tingkat rendah. Paket tes untuk
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa berdasarkan Taksonomi Bloom
memuat soal-soal yang bertipe C4 (analisis) ,C5 (evaluasi), dan C6 (mengkreasi).
Kemampuan berpikir pikir tingkat tinggi berdasarkan Taksonomi Bloom
memiliki tiga indikator, yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Indikator
menganalisis dijabarkan dalam mengorganisasikan, membedakan, dan
menghubungkan. Mengevaluasi dijabarkan dalam menilai, mengecek, dan
mengkritik. Sedangkan mengkreasi dijabarkan dalam menggeneralisasi, merancang
dan memproduksi.
Pada penelitian ini dilakukan pengembangan paket tes yang bertujuan untuk
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi matematika kelas
VII SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang berorientasi pada
pengembangan produk berupa paket tes kemampuan berpikir tingkat tinggi (Kisi-kisi
tes, Soal tes, Kriteria jawaban, Lembar jawaban, dan Pedoman penilaian). Prosedur
penelitian ini terbagi menjadi 4 tahapaan, yaitu preliminary, self evaluation,
x
prototyping, dan field test. Tahap preliminary terdiri dari identifikasi kebutuhan dan
pendahuluan. Tahap self evaluation terdiri dari analisis kurikulum, analisis siswa,
analisis materi, dan desain. Tahap prototyping terdiri dari validasi, evaluasi, dan
revisi. Tahap field test adalah tahap uji coba prototype paket tes yang dikembangkan.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen paket tes, lembar validasi
dan angket. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan metode tes dan
metode angket. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis data
validasi, analisis reliabilitas paket tes, analisis tingkat kesukaran paket tes, analisis daya
pembeda paket tes dan analisis hasil uji coba.
Proses pengembangan paket tes kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui 4
tahapan, yaitu: (a) tahap preliminary (pendahuluan); (b) tahap self evaluation (analisis
dan desain); (c) tahap prototyping (validasi, evaluasi, dan revisi); dan (d) tahap field
test (uji coba lapangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen yang
dikembangkan layak digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa. Hal tersebut berdasarkan uji validitas dengan nilai 𝑉𝑎 paket tes A, B, dan C
berturut turut adalah 4,54; 4,58 dan 4,52 dengan interpretasi tinggi. Uji reliabilitas
didapat reliabilitas paket A dan B berturut-turut adalah 0,6512 dan 0,6912 dengan
interpretasi tinggi, sedangkan paket C 0,8078 dengan interpretasi sangat tinggi.
Berdasarkan uji tingkat kesukaran didapat tingkat kesukaran setiap soal pada paket A
dan B memenuhi kriteria tingkat kesukaran yang baik, namun butir soal nomor 1 pada
paket C gugur atau dibuang karena tingkat kesukarannya 0,8761 dengan interpretasi
sangat mudah. Sedangkan berdasarkan uji daya pembeda didapat butir soal nomor 1
pada paket A dan C serta soal nomor 3 pada paket B daya pembedanya berurutan
0,1905; 0,1190; dan 0,1667 dengan interpretasi buruk, sehingga butir soal tersebut
dibuang dari paket tes. Selain itu berdasarkan hasil uji coba juga diketahui bahwa
secara keseluruhan siswa yang telah memiliki tingkat kemampuan berpikir tingkat
tinggi dengan kategori baik terdapat 12 siswa (35,29 %) dari 34 siswa yang
mengerjakan paket tes A, 10 siswa (30,30 %) dari 33 siswa yang mengerjakan paket
tes B, dan 11 siswa (32,35 %) dari 34 siswa yang mengerjakan paket tes C. | en_US |