Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Teorema Pythagoras dengan Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan Model Pembelajaran Langsung di Kelas VIII SMP Negeri 7 Jember Tahun Ajaran 2014/2015;
Abstract
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar
siswa pokok bahasan Teorema Pythagoras yang diajar menggunakan model
pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dan model pembelajaran langsung di
kelas VIII SMP Negeri 7 Jember Tahun Ajaran 2014/2015.
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia
membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Kurikulum
merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Saat ini
kurikulum yang dilaksanakan di Indonesia yaitu kurikulum 2013 dimana sekolah
diwajibkan menggunakan pendekatan scientific. Matematika tidak hanya berperan
dalam bidang matematika tetapi juga pada bidang lain. Penyebab rendahnya mutu
pendidikan diantaranya terkait dengan kualitas model pembelajaran yang kurang
tepat.
Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang dapat
membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh pengetahuan yang
diajarkan langkah demi langkah dan dilandasi pemberian umpan balik, sehingga
menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur. Namun, sebagian besar
kegiatan pembelajaran masih tetap berpusat pada guru. Dalam proses belajar
mengajar yang telah berlangsung keaktifan siswa masih kurang. Oleh sebab itu,
dilakukan model pembelajaran lain yang dapat melibatkan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar sehingga diharapkan hasil belajar yang diperoleh siswa juga
baik. Dalam hal ini peneliti memilih model pembelajaran Creative Problem
x
Solving (CPS). Model pembelajaran CPS merupakan model pembelajaran yang
melatih siswa dengan cara memberikan kesempatan berpikir siswa untuk memilih dan
menggembangkan tanggapannya dalam memecahkan masalah. Selama proses
pembelajaran berlangsung siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat saja,
tetapi siswa dapat menggunakan berbagai cara sesuai dengan kemampuan
mereka untuk memecahkan masalah tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang dilaksanakan di
kelas VIII SMP Negeri Jember mulai 10 Desember sampai 18 Desember 2014.
Langkah awal pada penelitian ini yaitu pengambilan sampel dengan melakukan uji
normalitas dan homogenitas pada hasil ulangan materi sebelumnya untuk
mengetahui apakah populasi tersebut normal dan homogen. Berdasarkan hasil
analisis keenam kelas tersebut dinyatakan normal dan homogen, maka diambil 2
kelas sebagai sampel. Dua sampel yang terambil yaitu kelas VIII A dan VIII B.
Kelas VIII A sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran
CPS dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol yang diajar dengan model
pembelajaran langsung.
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis menggunakan uji
statistik Independent Sample T-test menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil
belajar meliputi penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Hal ini terlihat
pada penilaian sikap siswa dengan taraf signifikan 0,025 yaitu
artinya ada perbedaan nilai sikap siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Pada penilaian keterampilan siswa dengan taraf signifikan 0,025 yaitu
artinya ada perbedaan nilai keterampilan siswa yang signifikan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penilaian pengetahuan siswa dengan
taraf signifikan 0,025 yaitu artinya ada perbedaan nilai pengetahuan
siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kesimpulan dari
hasil analisis data dan pembahasan adalah ada perbedaan hasil belajar yang
signifikan antara model pembelajaran CPS dan model pembelajaran langsung.