KEPUTUSAN BRASIL MENERIMA PENGUNGSI SURIAH
Abstract
Menurut pengertian dari UNHCR pengungsi merupakan seseorang yang meninggalkan negaranya karena terdapat pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dilakukan oleh pihak-pihak dari negara asal mereka. Konflik sipil antara pemerintah dan etnis Sunni Suriah telah menyebabkan sebagian masyarakatnya untuk mencari perlindungan ke negara lain. Mayoritas dari mereka menuju Yordania, Iran, Irak, Turki, dan Mesir yang berbatasan langsung dengan wilayah Suriah. Jumlah pengungsi yang semakin bertambah menyebabkan terjadinya krisis pengungsi yang parah. Setelah mereka negara yang seharusnya memberikan perlindungan bagi mereka, para pengungsi masih harus berjuang di negara tujuan mereka.
Brasil adalah salah satu negara di luar Timur Tengah yang bersedia untuk memberikan perlindungan kepada pengungsi Suriah yang berusaha mencari suaka. Pemerintah menyediakan berbagai fasilitas untuk mempermudah pengungsi masuk ke wilayah Brasil dan berusaha membantu mereka untuk beradaptasi di Brasil, meskipun banyak opini yang mengatakan bahwa kedatangan pengungsi dapat menganggu kestabilan sosial, ekonomi, dan politik negara.
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan yang mendorong Brasil untuk memberikan pelindungan kepada pengungsi Suriah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan studi pustaka (library research) untuk memperoleh data sekunder. Data-data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan metode berpikir deduktif dimana konsep dan teori ditentukan terlebih dahulu. Dalam penelitian ini penulis
viii
menggunakan konsep human security, pengungsi, responsibility to protect, dan diaspora.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan utama Brasil dalam memberikan perlindungan untuk pengungsi Suriah adalah dedikasi Brasil terhadap kemanusiaan. Brasil memiliki dedikasi yang tinggi terhadap kemanusiaan yang ditandai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam negeri, meningkatnya bantuan yang diberikan kepada luar negeri, peningkatan penerimaan pengungsi, ratifikasi Konvensi UNHCR 1951 dan Protokol 1967. Brasil mendirikan organisasi BRICS yang berdasarkan nilai demokrasi dan multilateralisme bersama Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Selain itu, Brasil memiliki hubungan sejarah dengan masyarakat keturunan Suriah yang memiliki konstribusi terhadap perekonomian Brasil melalui usaha tekstil. Meskipun demikian, hal tersebut tidak bersifat signifikan karena jika berdasarkan kalkulasi secara ekonomi, kerugian Brasil akibat menerima pengungsi lebih besar daripada keuntungannya.