PENOLAKAN PEMERINTAH TURKI DI BAWAH ADALET VE KALKINMA PARTISI (AKP) TERHADAP KUDETA MILITER MESIR TAHUN 2013
Abstract
Turki memasuki era baru semenjak partai AKP memenangkan pemilu dan
memimpin Turki pada tahun 2002. Semenjak itu, Turki berperan sebagai penegak
demokrasi di kawasan Timur Tengah. Dalam skripsi ini, penulis mengkaji
hubungan Turki-Mesir dan upaya Turki dalam mendukung penegakan demokrasi
di Mesir. Secara emosi dan sejarah terdapat kesamaan dan kedekatan hubungan
antara Turki dengan Mesir. Hubungan ini semakin kuat ketika partai Freedom and
Justice Party (FJP) memenangkan pemilu di Mesir pada tahun 2012. Pemilu yang
mengantarkan kemenangan FJP adalah pemilu demokratis yang pertama kali
dilaksanakan di Mesir sejak berdirinya negara Mesir.
Metode analisis yang penulis gunakan untuk mengkaji fenomena dalam
tulisan ini yaitu metode deskriptif. Penggunakan metode ini meliputi teknik
pengumpulan data dan analisis data. Data tersebut kemudian penulis olah dengan
metode deskriptif. Berdasarkan teori dan data yang penulis gunakan, ada beberapa
alasan yang melatarbelakangi pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
Pemerintah Turki yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi; 1)
AKP menguasai parlemen Turki, 2) Perubahan doktrin politik luar negeri Turki,
3) Dukungan rakyat Turki terhadap Presiden Mursi, 4) Faktor sejarah Turki.
Sedangkan faktor eksternal meliputi; 1) Presiden Mursi terpilih secara demokratis,
2)Penggunakan cara represif yang dilakukan oleh militer Mesir, 3) Kesamaan
kepentingan antara Turki-Mesir terhadap isu Palestina dan 4) Masyarakat
internasional tidak segera bersuara dan menentukan sikap yang tegas terhadap
kudeta Mesir.