GERAKAN LASKAR HIJAU DALAM UPAYA PELESTARIAN HUTAN GUNUNG LEMONGAN KLAKAH LUMAJANG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gerakan Laskar Hijau dalam
upaya pelestarian hutan di Gunung Lemongan. Menggunakan teori gerakan sosial,
yaitu sesungguhnya gerakan berangkat dari kesadaran sekelompok orang atas
kepentingan dan tujuan yang sama. Teori gerakan sosial baru lebih tepat dalam
menganalisis penelitian ini karena gerakan sosial baru adalah gerakan sosial yang
berpusat pada tujuan non-material. Metode penelitian yang digunakan yaitu
deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki. Lokasi penelitian di Kecamatan Klakah
Kabupaten Lumajang. Teknik penentuan informan yang dilakukan adalah dengan
metode Purposive Sampling sesuai kriteria yang relevan dengan masalah
penelitian. Metode pengumpulan data melalui studi pustaka dari buku bacaan,
jurnal, Koran dan studi lapang yang meliputi observasi, wawancara dan
dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan menggunakan teknik triangulasi
sumber data untuk membandingkan data dengan hasil observasi dan hasil
wawancara. Proses selanjutnya adalah melakukan analisis data.
Hasil Penelitian ini, Gerakan Laskar Hijau adalah gerakan Lingkungan
yang termasuk dalam bagian gerakan sosial baru. Gerakan ini bertujuan untuk
memberikan penyadaran kepada masyarakat mengenai hubungan keterkaitan
antara manusia dan lingkungannya serta mengajak masyarakat untuk melakukan
upaya pelestarian. Dalam aksi kampanye Laskar Hijau melakukan sosialisasi
tentang pentingnya menjaga lingkungan dan akibat dari kerusakan lingkungan
tersebut. Untuk mencapai tujuannya Laskar Hijau melakukan sosialisasi kepada
masyarakat melalui beberapa media yaitu sosialisasi melalui media akupuntur,
pemutaran film-film bertema lingkungan, dan juga upaya menggandeng siswa
Sekolah Dasar dalam melaksanakan penghijauan serta membangun kerjasama
dengan beberapa pihak yang terkait seperti Perhutani dan BPBD Lumajang.
Minimnya kesadaran masyarakat pada lingkungan menjadi salah satu
kendala yang dihadapi Laskar Hijau dalam melakukan gerakannya. Tingkat
kesadaran ini dipengaruhi oleh faktor pengetahuan terhadap lingkungan, faktor
kemiskinan, faktor kemanusiaan dan gaya hidup. Aktor atau partisipan gerakan
menjadi sangat penting untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat sebagai
kekuatan gerakan Laskar Hijau itu sendiri.