Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika pada Pokok Bahasan Matematika Kelas VII-E SMP Negeri 1 Jember;
Abstract
Pembelajaran matematika merupakan bagian dari pendidikan nasional, yang
memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi karena dapat
dikatakan bahwa matematika menjadi ilmu yang mendasari ilmu pengetahuan
lainnya. Dalam pembelajaran matematika dengan pemecahan masalah, siswa dituntut
untuk menggali dan menunjukkan kemampuan berpikir kritisnya mulai dari
memahami masalah, merencanakan pemecahan, melaksanakan rencana pemecahan,
dan melihat kembali/mengevaluasi kembali pemecahan masalah yang telah
dilaksanakan.
Untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu masalah matematika siswa
perlu melakukan kegiatan mental (berpikir) yang lebih banyak dan kompleks. Salah
satu langkah pemecahan masalah, yang dapat digunakan yaitu langkah pemecahan
Polya dan langkah-langkah tersebut dapat memandu dalam menemukan solusi dari
suatu permasalahan.
Pada penelitian ini dilakukan identifikasi berpikir kritis siswa dalam
pemecahan masalah terbuka. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif yang didahului dengan instrumen tes pemecahan masalah
terbuka banyak cara dan satu jawaban serta pedoman wawancara. Identifikasi pada
penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan gambaran mengenai berpikir kritis
siswa yang disesuaikan dengan indikatornya berdasarkan langkah pemecahan Polya
dalam pemecahan masalah terbuka pokok bahasan segitiga. Instrumen yang
digunakan adalah tes pemecahan masalah terbuka, pedoman wawancara, serta lembar
ix
validasi tes dan lembar validasi pedoman wawancara. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode tes dan metode wawancara. Analisis data dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis adalah data
hasil tes pemecahan masalah terbuka dan hasil wawancara mendalam terhadap
jawaban siswa.
Berdasarkan data hasil aspek validasi tes yang meliputi validasi isi dan
konstruksi yang diberikan pada ketiga validator, maka diperoleh bahwa tes tersebut
valid dengan beberapa saran revisi. Setelah dilakukan uji validitas, kemudian
dilakukan revisi terhadap tes. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas terhadap tes yang
telah direvisi. Hasil uji validitas adalah 4,42 yang termasuk pada kategori valid
sedangkan reliabilitas menunjukkan bahwa tes tersebut memiliki koefisien reliabilitas
0,7709. Kategori reliabilitas tes tersebut adalah tinggi. Berdasarkan uji validitas dan
reliabilitas yang telah dilakukan, maka tes tersebut dikatakan valid dan reliabel.
Sehingga tes pemecahan masalah terbuka dapat digunakan untuk penelitian.
Selanjutnya, diujikan tes pemecahan masalah terbuka pada kelas VII-E
kemudian di analisis dan dipilih satu siswa pada tiap kelompok sehingga diperoleh
lima siswa yang akan di wawancara yaitu siswa dengan kemampuan sangat tinggi
(S1), tinggi (S2), sedang (S3), rendah (S4) dan sangat rendah (S5). Setelah data hasil
wawancara diperoleh, kemudian dianalisis. S1 memenuhi keenam indikator berpikir
kritis, S2 memenuhi kelima indikator berpikir kritis, S3 memenuhi keempat indikator
berpikir kritis, S4 memenuhi ketiga indikator berpikir kritis, dan S5 memenuhi kedua
indikator berpikir kritis.