INTEGRASI ELEMEN KOMUNITAS MUSIK PATROL DALAM EKSISTENSI KESENIAN TRADISIONAL
Abstract
Permasalahan dalam penelitian ini yakni: pertama, “bagaimana peran komunitas
musik dalam pelestarian kesenian tradisional musik patrol?”, kedua “bagaimana
Integrasi Elemen Komunitas Musik Patrol dalam Eksistensi Kesenian Tradisional?”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan serta menganalisis
peran komunitas musik dalam pelestarian kesenian tradisional musik patrol.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, lokasi penelitian ini
dilakukan di Kelurahan Jember Lor, Kelurahan Slawu, dan Kelurahan Gebang.
Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 8
orang. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih 2 bulan. Teknik penentuan
informan dengan menggunakan purposive sampling dengan pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas data
dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi, yaitu dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber data yang berbeda dengan teknik yang sama. Ini
dimaksudkan bahwa data dan informasi yang didapat oleh peneliti dilakukan
pengecekan melalui data yang diperoleh dari wawancara, kemudian dicek dengan
observasi atau dokumentasi, dengan ini data yang di dapat oleh peneliti benar-benar
valid. Selanjutnya proses analisis data yang digunakan adalah model analisis data
interaktif, analisis data ini menggunakan tiga jenis kegiatan yaitu: reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Kesenian tradisional merupakan salah satu sarana hiburan bagi masyarakat, dan itu
merupakan salah satu unsur lokalitas budaya suatu wilayah. Sehingga wilayah satu
dengan wilayah lainnya memiliki ciri khas masing-masing, yakni lokalitas budaya
yang terdapat di masing-masing wilayah tersebut. Sehingga kita dapat membedakan
yang mana masyarakat Banyuwangi, dan yang mana masyarakat Jember. Namun
globalisasi dengan proyek homogenisasinya, berusaha membuat lokalitas budaya
menjadi seragam dengan lokalitas budaya yang mereka usung dengan menggunakan
globalisasi sebagai sarananya. Oleh karena itu pelestarian kesenian tradisional
sebagai bentuk kepedulian para komunitas musik patrol kepada lokalitas budaya yang
semakin terkikis oleh proyek globalisasi, yakni kesenian tradisional musik patrol,
mereka jalankan hingga sekarang. Pelestarian kesenian tradisional musik patrol dapat
berjalan selain adanya dorongan eksternal yakni nilai-nilai yang didapatkan dari para
seniman kesenian musik patrol generasi sebelumnya, juga melibatkan berbagai
elemen masyarakat, dan keterlibatan ini mencakup peran individu dan peran lembaga
yang ada di dalam masyarakat. Peran individu dalam pelestarian kesenian tradisional
musik patrol terdiri dari anggota komunitas musik patrol, guru sekolah, dan
penggemar kesenian musik patrol. Peran lembaga terdiri dari keluarga, lembaga
pendidikan yakni sekolah dan perguruan tinggi, lembaga pemerintah, JFCC (Jember
Fashion Carnaval Center), media, dan Komunitas penyuka kesenian tradisional musik
patrol.
Meskipun secara keseluruhan yakni pada konteks masyarakat mereka memiliki peran
yang berbeda-beda, dengan dasar yang sama yakni proyek menjaga eksistensi
kesenian tradisional mereka dapat bersinergi atau berintegrasi menjalankan proyek
besar yakni menjaga eksistensi kesenian tradisional musik patrol. Dan integrasi pada
pelestarian kesenian tradisional yang dilakukan masyarakat ini merupakan integrasi
fungsional.