dc.description.abstract | Pembelajaran matematika merupakan suatu proses yang melibatkan interaksi
antara guru dan siswa dalam upaya mengembangkan pola pikir matematika baik dari
aspek teoritik maupun aspek terapan atau praktik dalam kehidupan sehari-hari
termasuk dalam kemampuan memecahkan masalah, penalaran, berargumentasi, dan
berkomunikasi. Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kompetensi
yang harus dicapai siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran. Cara untuk yang
dapat dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah matematika adalah dengan memberikan latihan soal atau tes yang berkaitan
dengan pemecahan masalah matematika.
Teori taksonomi SOLO yang merupakan singkatan dari Structure of the
Observed Learning Outcome digunakan untuk mengklasifikasikan kemampuan siswa
dalam merespon suatu masalah menjadi empat tingkatan berbeda dan bersifat hirarkis
yaitu unistruktural, multistruktural, relasional, dan abstrak yang diperluas. Alasan
penggunaan taksonomi SOLO untuk menelusuri kemampuan pemecahan masalah
siswa karena taksonomi SOLO merupakan alat evaluasi yang paling praktis untuk
mengukur kualitas jawaban siswa terhadap suatu masalah berdasarkan pada
kompleksitas pemahaman atau jawaban siswa terhadap masalah yang diberikan.
Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa berdasarkan taksonomi SOLO. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan instrumen tes pemecahan
masalah dan pedoman wawancara. Pendeskripsian pada penelitian ini dilakukan
dengan cara memberi gambaran mengenai kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa berdasarkan tingkatan pada taksonomi SOLO pada sub pokok
bahasan balok. Instrumen yang digunakan adalah tes pemecahan masalah dan
ix
pedoman wawancara. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes
dan metode wawancara. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif. Data yang dianalisis adalah data hasil tes pemecahan masalah dan hasil
wawancara mendalam terhadap jawaban siswa.
Data hasil validasi tes pemecahan masalah diperoleh bahwa tes tersebut valid
dengan koefisien kevalidan 4,47 yang artinya soal tes pemecahan masalah tersebut
dapat digunakan dengan beberapa revisi sesuai dengan saran revisi yang telah
diberikan validator. Setelah dilakukan revisi terhadap tes pemecahan masalah hal
yang dilakukan selanjutnya adalah uji reliabilitas atau uji coba soal pada kelas VIII-F
dan diperoleh r11 = 0,55 berada dalam interval kategori reliabilitas sedang yang
artinya tes pemecahan masalah dapat digunakan. Berdasarkan uji validitas dan uji
reliabilitas soal tes yang telah dilakukan, maka tes pemecahan masalah tersebut
dikatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian.
Kelas uji yang digunakan dalam penelitian adalah kelas VIII-H yang berisi 40
siswa. Setelah memperoleh jawaban tes dari 40 siswa kemudian dilakukan
pengelompokan jawaban siswa berdasarkan kempat tingkatan kemampuan
pemecahan masalah berdasarkan taksonomi SOLO. Hal yang dilakukan selanjutnya
adalah mengambil seorang siswa dari masing masing tingkatan sehingga diperoleh 4
subjek penelitian yang dinamai S1, S2, S3, dan S4 untuk diwawancara dan data hasil
wawancara akan dianalisis. S1 hanya dapat sampai pada tingkat unistruktural karena
hanya memenuhi indikator yang telah dijabarkan di tingkat unistruktural saja. S2
dapat sampai pada tingkat multistruktural karena telah memenuhi indikator yang
terdapat pada tingkat unistruktural sebelumnya dan multistruktural. S2 tidak dapat
mencapai tingkat relasional dan abstrak yang diperluas karena tidak memenuhi
indikator-indikator tingkat relasional dan abstrak yang diperluas. S3 dapat sampai
pada tingkat relasional karena telah memenuhi indikator yang telah dijabarkan di
tingkat sebelumnya yaitu unistruktural dan multistruktural sekaligus relasional. S4
dapat sampai pada tingkat abstrak yang diperluas dikarenakan selain telah memenuhi
indikator pada tingkat unistruktural, multistruktural, dan relasional, S4 juga
memenuhi indikator yang telah dijabarkan di tingkat abstrak yang diperluas. | en_US |