• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN MERTUA DAN MENANTU YANG TINGGAL DALAM SATU RUMAH (Studi Kasus pada Mertua Perempuan dan Menantu Perempuan yang Tinggal dalam Satu Rumah Penelitian pada 3 Keluarga di Desa Ketapang RT 02 RW 02 Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi )

    Thumbnail
    View/Open
    Wahyu Mustikarani - 070910301086.pdf (1.539Mb)
    Date
    2015-12-04
    Author
    Mustikarani, Wahyu
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    . Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan hubungan mertua dan menantu yang tinggal dalam satu rumah. Hubungan mertua dan menantu yang tinggal dalam satu rumah juga di perkuat dengan beberapa konsep atau teori yang mendukung terhadap fenomena yang menjadi obyek penelitian. Sedangkan untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena dianggap cocok dan mampu mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan judul penelitian ini. Lokasi penelitian di desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Teknik pengambilan informan menggunakan teknik snowball. Penelitian ini menggunakan 10 informan pokok dan 5 informan tambahan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (indept interview) semi terstruktur, observasi partisipatif pasif , dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sumber data dan teori. Hasil analisa dari penelitian ini adalah Di Desa Ketapang memang terdapat kondisi dimana mertua hidup satu rumah dengan menantunya dengan waktu yang cukup lama. Dan kondisi itu seiring berjalannya waktu, selalu saja menimbulkan permasalahan yang menyebabkan terjadinya disharmonisasi. Disharmonisasi tersebut dsebabkan oleh tiga faktor yaitu, faktor budaya, faktor keluarga, dan faktor komunikasi : 1. Faktor budaya merupakan kebudayaan yang sudah mendarah daging dalam diri setiap orang tua. Walaupun anak sudah menikah, namun kebanyakan orang tua masih menganggap bahwa dirinya masih bertanggung jawab atas kehidupan anaknya, sehingga tanpa sadar orang tua sering ikut campur dalam kehidupan rumah tangga anaknya. 2. Faktor keluarga di Desa Ketapang Kabupaten Banyuwangi adalah keluarga besar selalu ikut campur apabila ada permasalahan di dalam keluarga kecil. 3. Faktor komunikasi terkadang menjadi penyebab terjadinya disharmonisasi antara mertua dan menantu. Karena apabila diantara keduanya tidak terjalin komunikasi yang baik maka pasti keduanya akan rentan terhadap konflik. Karena seharusnya jika ada suatu permasalahan haruslah dikomunikasikan dengan baik sehingga nantinya akan diketahui akar permasalahannya. Ketiga faktor itulah yang mejadi akar permasalahan terjadinya disharmonisasi mertua dan menantu yang tinggal dalam satu rumah.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66518
    Collections
    • UT-Faculty of Social and Political Sciences [5629]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository