DINAMIKA KELOMPOK PETANI KOPI (Studi deskriptif pada Kelompok Usaha Tani 5 Program Pengembangan Kluster Kopi Rakyat di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso)
Abstract
Kelompok akan memberi nilai tambah tersendiri pada seseorang karena
kelompok dapat memberikan suasana atau lingkungan yang mendukung setiap
anggotanya untuk mencapai setiap tujuannya. Selain itu kelompok juga dapat menjadi
media keberfungsian sosial seseorang. Kelompok sangat mempengaruhi seseorang
begitu juga sebaliknya, seseorang bisa saja sangat mempengaruhi kelompok. Oleh
karena itu, kelompok dimana suatu individu berada dapat menjadi sumber
kesejahteraan sosial karena beberapa kabutuhan individu di dalamnya dapat terpenuhi
semisal petani kopi yang tergabung dalam kelompok Usaha Tani 5.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis
Dinamika yang terjadi pada Kelompok Usaha Tani 5 yang terintegrasi dalam program
pengembangan Kluster Kopi Rakyat. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso, Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan
metode theoritical dan purposive, Dengan 13 informan pokok, dan 2 lainnya sebagai
informan tambahan. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
wawancara mendalam (indepth interview), studi dokumentasi dan observasi
partisipan pasif. Dalam menguji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi sumber data. Penelitian ini dilakukan sejak 14 Februari 2014.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa Komunikasi yang diterapkan Kelompok Usaha Tani 5 tidak intens dan
berjalan satu arah antara ketua kelompok dan anggota. Hal ini berimplikasi pada cara
kelompok memecahkan masalah dan membuat keputusan yang menjadikan ketua
kelompok memiliki peran sentral. Kohesi yang terjadi dalam kelompok disebabkan
oleh kohesi sosial dan tujuan. Kohesi sosial terjadi disebabkan oleh ketua kelompok
yang memiliki daya tarik dan kemampuan tersendiri yang sekaligus menjadikan ketua
kelompok sebagai kekuatan dalam kelompok. Konflik juga terjadi diakibatkan oleh
konflik tujuan.