| dc.description.abstract | Pengembangan test strip untuk narkotika pada tahun pertama difokuskan pada test strip untuk sampel morfin codein, pethidin, chlorpromazine dan diazepam. Kajian diawali dengan mempelajari karakteristik reagen yang dipergunakan meliputi reagen Mandelin, Marquis, Ferri chloride, asam nitrat, dan Froehde, selain itu juga dipergunakan beberapa reagen lain seperti methylen biru dan merah. Selain itu juga dilakukan uji kelayakan pelarut untuk sampel meliputi aquabides, ethanol dan chloroform.
Kajian dilanjutkan dengan mengembangkan membrane nata decoco dan dimodifikasi dengan filler silica, alumina dan calcium carbonat. Optimasi komposisi untuk membrane dilakukan, membrane hasil modifikasi diidentifikasi dengan reaksi terhadap sampel serta uji menggunakan spektrofotometri khususnya reflectance. Dua teknik imobilisasi dilakukan yaitu absorpsi dan entrapment dan diakhiri dengan uji kinerja test strip dengan parameter limit deteksi, reprodusibilitas dan uji recovery sampel.
Seluruh eksperimen penelitian baru dapat terselesaikan pada akhir Februari 2011. Test strip yang dilakukan telah memenuhi target penelitian yaitu untuk lima sampel yaitu codein, morfin, pethidin, chlorpromazine dan diazepam. Reagen yang dapat diimobilisasi secara entrapment untuk menghasilkan test strip meliputi reagen Mandelin, Marquis, Ferri chloride, asam nitrat, asam chloride, Froehde, cobalt thiosianat dan methyl merah. Sedangkan pelarut sampel yang cukup layak dipergunakan adalah chloroform, sedangkan aquabides dan ethanol kurang efektif dan dapat menimbulkan swelling pada membrane.
Test strip yang pertama dihasilkan adalah untuk codein dengan teknik imobilisasi entrapment cukup berhasil untuk memerangkap reagent mandolin, dan asam nitrat. Komposisi membrane juga cukup variatif dan yang terbaik dengan komposisi 85 untuk reagen mandelin degran 15 bagian silica. Sedangkan untuk reagen asam nitrat komposisinya adalah 75 bagian nata decoco dengan 25 bagian silica. Test strip dengan reagen mandolin dapat mendeteksi codein yang diindikasikan terjadi perubahan warna membrane dari kuning menjadi biru keunguan. Test strip ini memiliki limit deteksi mencapai 125 µg/mL. Sedangkan untuk test strip asam nitrat dapat memberikan respon cukup cepat sekitar 2 (dua) menit yang ditunjukkan dengan perubahan warna dari putih menjadi hijau kekuningan ketika bereaksi dengan sampel kodein. Limit deteksi untuk test strip ini sekitar 500 µg/mL untuk sampel kodein.
Test strip untuk morfin berhasil dikembangkan menggunakan reagen mandeline dan ferri chloride, kedua test strip dapat memberikan perubahan warna dan teramati kasat mata. Komposisi membrane untuk reagen mandolin adalah 85 untuk reagen mandelin degran 15 bagian silica. Test strip yang dihasilkan dapat memberikan perubahan dari warna kuning menjadi biru keunguan ketika bereaksi dengan morfin. Sedangkan test strip dengan reagen ferry chloride memiliki komposisi optimum 90:10 untuk nata decoco dan silica. Test strip merespon sampel morfin dengan baik yang ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning menjadi hijau. Limit deteksi untuk sampel morfin menggunakan test strip mandolin adalah 207 µg/mL, sedangkan menggunakan test strip ferry chloride memiliki detection limit mencapai 103 µg/mL. Life time untuk kedua test strip berbeda, dimana test strip mandolin hanya bertahan 3 hari, sedangkan untuk ferry chloride li timenya cukup panjang mencapai 43 hari. Uji recovery untuk sampel morfin dalam urine juga dilakukan dimana, secara kualitatif keberadaan sampel diketahui dengan adanya perubahan warna. | en_US |
