Kecerdasan Visual Spasial dan Logis Matematis dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 10 Jember;
Abstract
Salah satu aspek dalam matematika adalah geometri. Dalam memecahkan
masalah geometri dibutuhkan pemahaman, analisis perhitungan dan imajinasi yang
tinggi. Guru harus mengetahui sejauh mana kecerdasan siswa dalam menyelesaikan
masalah sehingga guru dapat menemukan cara untuk membantu siswa dalam
memahami dan menyelesaikan masalah geometri. Pada penyelesaian masalah, siswa
harus mampu menemukan keterkaitan antar informasi pada masalah sehingga
gambaran dari penyelesaian masalah dapat diketahui. Kemampuan tersebut berkaitan
kecerdasan logis-matematis. Selain itu, siswa juga membutuhkan kemampuan
imajinasi yang baik, mengubah gambaran suatu obyek atau pola tertentu melalui
mental dan menggunakannya untuk berpikir mencari jalan pemecahannya. Hal ini
berhubungan dengan kecerdasan visual spasial.
Pada penelitian ini, akan dideskripsikan kecerdasan visual spasial dan logis
matematis siswa dalam pemecahan masalah geometri. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah
tes pemecahan masalah geometri dan pedoman wawancara. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah metode tes dan metode wawancara. Analisis data dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif.
Setelah data hasil wawancara diperoleh, kemudian dianalisis. Siswa kelas VIII
A yang memiliki keempat karakteristik kecerdasan visual spasial dalam
menyelesaikan masalah geometri sebanyak 5 orang. Pada pengimajinasian, kelima
siswa dapat menggunakan bantuan gambar yang diberikan pada soal. Awalnya S05
melakukan kesalahan menggambarkan penyelesaian masalah, namun ia dapat
ix
memperbaiki kesalahannya. S13 dan S25 terlihat ragu dalam menggambarkan
penyelesaian masalah meski akhirnya dapat menyelesaikan dengan benar. S18 dan
S34 telah dapat menggambarkan penyelesaian masalah dengan benar. Pada
pengkonsepan, kelima siswa dapat menyebutkan konsep yang berkaitan dengan
permasalahan dengan lugas dan lancar serta dapat menghubungkan antara data pada
soal dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Pada penyelesaian masalah, S05 dan
S13 terlihat ragu dan sedikit lupa ketika memberikan penjelasan tentang cara
penyelesaian masalah. Berbeda dengan S18, S25, dan S34, mereka dapat menjelaskan
cara penyelesaian masalah dengan sangat lancar. Pada karakteristik pencarian pola
kelima siswa tersebut dapat menjelaskan pola yang telah ditemukan dalam
menyelesaikan masalah dengan benar dan lancar.
Siswa yang memiliki keenam karakteristik kecerdasan logis matematis dalam
menyelesaikan masalah geometri sebanyak 6 orang. Pada klasifikasi, awalnya S07
dan S33 tidak menuliskan seluruh informasi yang diketahui, namun dalam wawancara
mereka menyebutkan informasi lain yang tidak dituliskan pada lembar jawaban. S09,
S25, S28, dan S37 telah dapat menuliskan informasi yang diketahui dan ditanya
dalam masalah dengan benar. Pada membandingkan, terdapat kesalahan pada rencana
penyelesaian masalah yang telah disusun oleh S07, namun pada akhirnya S07 dapat
memperbaiki. Kelima siswa lainnya telah dapat menuliskan rumus untuk
penyelesaian masalah dan menyusun rencana penyelesaian masalah dengan benar.
Pada operasi hitung matematika dan penalaran induktif, keenam siswa telah dapat
melakukan operasi hitung tanpa ada kesalahan serta menyelesaikan masalah dengan
menggunakan beberapa contoh hingga kemudian diperoleh perumumannya. Pada
membentuk hipotesis, keenam siswa dapat menuliskan jawaban sementara yang
diperoleh dari penyelesaian masalah. Pada mengecek kembali, ketika diminta untuk
menjelaskan cara memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh, S33 dan S37
dapat menjelaskan dengan lancar. S07, S09, S25 dan S28 dapat memeriksa kembali
dengan menelaah kembali penyelesaian masalah yang telah dibuat.