Optimasi Polimer Hidroksipropil Metilselulosa K-4M dan Carbopol 940 pada Sediaan Patch Dispersi Padat Meloksikam
Abstract
Meloksikam merupakan Non Steroid Anti Inflamation Drug (NSAID) dari
kelas asam enolat (Ah et al., 2010). Meloksikam lebih poten menghambat enzim
siklooksigenase-2 (COX-2) dibandingkan siklooksigenase-1 (COX-1) dan berperan
penting dalam proses penurunan sintesis prostaglandin. Meloksikam digunakan untuk
meringankan inflamasi dari penyakit arthritis, rheumatic, osteoarthritis, ankylosing
spondylitis, dan penyakit sendi. Dalam penggunaanya secara peroral, meloksikam
mempunyai efek samping yaitu gangguan gastrointestinal, dispepsia, mual, diare,
infeksi saluran cerna atas, sakit perut, bengkak, dan kembung.
Sistem penghantaran transdermal merupakan rute yang sangat potensial untuk
pemberian meloksikam. Sistem penghantaran transdermal memiliki beberapa
keuntungan yakni menghindari obat dari efek metabolisme lintas pertama,
menghindari kontak langsung obat dengan mukosa lambung sehingga mengurangi
efek samping obat pada sistem pencernaan, dan untuk memperoleh konsentrasi obat
terlokalisir pada tempat kerjanya. Salah satu bentuk sediaan transdermal yaitu Patch.
Patch merupakan sistem penghantaran obat melalui kulit yang memastikan
obat terdistribusi dengan laju pelepasan terkontrol. Patch dibagi menjadi dua
kelompok yaitu tipe membran dan tipe matriks. Dipilih tipe matriks karena memiliki
beberapa keuntungan dibandingkan tipe membran yaitu tidak terjadi kebocoran
sehingga tidak terjadi pelepasan obat dalam jumlah besar, tipe matriks akan
membentuk suatu sediaan Patch yang tipis dan elegan sehingga nyaman untuk
digunakan, serta proses pembuatan yang mudah, cepat dan murah. Pada tipe matriks,
matriks yang digunakan adalah polimer yang mempunyai peranan penting dalam
ix
mengontrol pelepasan. Terdapat dua tipe polimer yaitu polimer hidrofil dan hidrofob .
Polimer hidrofobik yang dipilih dalam penelitian ini adalah EC N-22. Polimer
hidrofilik yang digunakan adalah HPMC K-4M dan Carbopol 940. Digunakan
kombinasi dari dua macam polimer tersebut agar menghasilkan pelepasan obat yang
efektif.
Salah satu faktor penting dalam formulasi suatu sediaan adalah kelarutan
bahan aktif obat. Meloksikam praktis tidak dapat larut dalam air, sehingga diperlukan
suatu upaya untuk meningkatkan kelarutan meloksikam agar dapat memperbaiki
profil pelepasan dan penetrasinya, yaitu dengan teknik dispersi padat meloksikam :
PEG 6000 (1:8) dengan metode peleburan.
Pada penelitian ini, dilakukan penentuan komposisi terbaik dari bahan matriks
HPMC K-4M dan Carbopol 940 menggunakan dispersi padat yang setara dengan 7,5
mg meloksikam dengan rancangan formula Simplex Lattice Design terhadap
kemampuan kecepatan pelepasan dan sifat fisik transdermal Patch yaitu % moisture
content. Evaluasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi pengujian
organoleptis, bobot, ketebalan, ketahanan lipat, dan % kadar meloksikam dalam
sediaan Patch dan pH permukaan.
Hasil pengujian laju pelepasan menunjukkan bahwa flux F1<F2<F3 dengan
nilai flux berturut-turut sebesar 39,853 μg/cm2.menit1/2, 46,807 μg/cm2.menit1/2,
63,640 μg/cm2.menit1/2. Carbopol 940 merupakan polimer yang berpengaruh dalam
meningkatkan nilai flux sediaan Patch. Hasil pengujian % moisture content
menunjukkan bahwa nilai % moisture content F1<F2<F3, dengan nilai berturut-turut
sebesar 3,18%; 4,15%; 5,17%. Carbopol 940 merupakan polimer yang berpengaruh
untuk menaikan nilai % moisture content sediaan Patch.Hasil penentuan formula
optimum dengan menggunakan software Design Expert trial versi 9.04.1 menunjukan
terdapat satu titik optimum yang memenuhi persyaratan respon yang diinginkan yaitu
formula dengan jumlah HPMC K-4 sebesar 0 mg dan Carbopol 940 sebesar 75 mg.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]