Pengembangan Virtual Laboratory pada Pokok Bahasan Sistem Ekskresi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Bondowoso;
Abstract
Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan
adalah guru. Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan, khususnya di
sekolah. Guru sangat menentukan peningkatan kualitas pendidikan karena tinggi
rendahnya motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan mengajar
guru. Salah satu cara yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan pembelajaran
khusunya sains agar mudah dipahami siswa adalah dengan menggunakan media
pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk
memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/
konkrit. Perkembangan Teknologi dan Informasi dalam dunia pendidikan saat ini
berkembang pesat namun pengembangan media pembelajaran saat ini masih belum
optimal disebabkan fasilitas yang kurang maksimal dan masih relatif banyak guru
belum menguasai teknologi komputer dan internet. Oleh sebab itu diperlukan
pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa saat ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas media
pembelajaran yang dikembangkan yakni Virtual Laboratory pada pokok bahasan
sistem ekskresi kelas XI SMA dan untuk mengetahui hasil uji coba Virtual
Laboratory pada pokok bahasan sistem ekskresi dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Bondowoso.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Media yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah Virtual Laboratory pada pokok bahasan
sistem ekskresi. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan
R2D2 (Reflective, Recursive, Design and Development) yang dikembangkan oleh
ix
Willis (1995). Prosedur pengembangan pada penelitian ini didasarkan pada tiga
tahapan R2D2 yakni: (1) tahap pendefinisian, (2) tahap perencanaan dan
pengembangan, dan (3) tahap penyebarluasan. Selajutnya dilakukan ujicoba produk
dengan subjek uji coba adalah siswa SMA Negeri 2 Bondowoso kelas XI MIA.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah validasi ahli, metode wawancara
dan metode angket (ARCS).
Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu data hasil validasi Virtual
Laboratory, motivasi belajar siswa berupa nilai pengisian angket yang diberikan
sebelum dan sesudah pembelajaran. Adapun analisis data yang digunakan adalah
teknik analisa data persentase yang kemudian diubah menjadi data kualitatif
deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat validitas Virtual Laborartory
yang telah divalidasi oleh validator yakni mencapai 93,05% dengan kategori sangat
baik dari segi ahli materi, 90,62% dengan kategori sangat baik dari segi ahli
pengembangan bahan ajar, 94,16% dengan kategori sangat baik dari segi ahli media
Virtual Laborartory, 93,88% dengan kategori sangat baik dari segi guru kelas XI
SMA (pengguna), dengan demikian Virtual Laborartory dikembangkan termasuk
kategori sangat baik dan siap dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran. Hasil
ujicoba Virtual Laborartory dalam meningkatkan motivasil belajar siswa menyatakan
bahwa Virtual Laborartory berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar
siswa SMA Negeri 2 Bondowoso. Pada aspek Attention (perhatian), Virtual
Laborartory dapat meningkatkan perhatian siswa dengan selisih rerata nilai 1,47
yaitu dari awal 2,19 meningkat menjadi 3,66. Pada aspek Relevance (keterkaitan),
Virtual Laborartory dapat meningkatkan relevansi siswa dengan selisih rerata nilai
0,67 yaitu dari awal 2,93 meningkat menjadi 3,60. Pada aspek Confidence (percaya
diri), Virtual Laborartory dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dengan selisih
rerata nilai 0,95 yaitu dari awal 2,32 meningkat menjadi 3,27. Pada aspek
Satisfaction (kepuasan), Virtual Laborartory dapat meningkatkan kepuasan siswa
dengan selisih rerata nilai 1,07 yaitu dari awal 2,55 meningkat menjadi 3,62.