dc.description.abstract | Antioksidan merupakan senyawa yang sangat penting dalam kesehatan, karena
mampu menangkap radikal bebas. Salah satu tumbuhan yang mampu menangkap
radikal bebas adalah kenitu (Chrysophyllum cainito L). Kenitu merupakan buah
musiman yang umumnya berbuah pada bulan Juli sampai Agustus, sehingga
diperlukan penelitian terhadap daun kenitu yang ketersediaannya di alam lebih
berlimpah. Berdasarkan penapisan fitokimia yang dilakukan oleh Koffie
menunjukkan bahwa ekstrak daun kenitu menggandung alkaloid, sterol dan triterpena
yang berfungsi sebagai antioksidan (Koffi et al., 2009). Penelitian ini akan dilakukan
pengujian aktivitas antioksidan ekstrak daun kenitu berbagai varian dengan
menggunakan beberapa macam pelarut polar berair. Tujuan penelitian ini yaitu
menentukan jenis pelarut yang dapat menghasilkan ekstrak dengan aktivitas
antioksidan terbaik. Selain itu, untuk mengetahui perbedaan aktivitas antioksidan,
kadar polifenol total dan flavonoid total ekstrak pelarut terpilih berbagai varian daun
kenitu.
Tahap awal yang perlu dilakukan dalam penelitian ini adalah pengambilan daun
kenitu dengan empat varian yaitu daun dari buah kenitu hijau lonjong (HL), bulat
besar (BB), bulat kecil (BK), dan ungu (U). Daun tersebut dilakukan proses sortasi,
pengeringan dan penghalusan. Rangkaian kegiatan penelitian ini dibagi menjadi dua
prosedur. Prosedur pertama merupakan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk
menentukan pelarut terpilih dalam mengekstraksi senyawa antioksidan dari daun
kenitu. Prosedur kedua adalah penelitian utama bertujuan untuk menentukan dan
membandingkan nilai IC50 uji antioksidan, kadar total polifenol dan flavonoid dari
berbagai varian daun kenitu.
Penelitian pendahuluan uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan tujuh
macam pelarut yaitu aseton, etanol dan air (konsentrasi 96%, 70%, dan 50%)
menunjukkan bahwa etanol 70% merupakan pelarut terpilih untuk mengekstraksi
senyawa antioksidan dari daun kenitu. Ekstrak etanol 70% pada masing-masing
varian daun kenitu (BB, HL, U, BK) menghasilkan persen peredaman terbesar
91,088%; 90,914%; 66,549%, dan 89,097%. Kekuatan ekstraksi berbagai varian daun
kenitu paling lemah adalah penggunaan pelarut air. Ekstraksi daun kenitu berbagai
varian dengan penggunaan pelarut murni (aseton 96% dan etanol 96%) menunjukkan
daya ekstraksi senyawa antioksidan yang rendah dibanding kombinasi pelarut polarair.
Perbedaan pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi dengan menggunakan
jenis pelarut dan konsentrasi berbeda menyebabkan terjadinya perubahan indeks
polaritas pelarut, sehingga aktivitas antioksidan juga berbeda.
Penelitian utama dilakukan dengan membuat ekstrak kental skala besar dengan
pelarut terpilih (etanol 70%). Persen rendemen ekstrak tertinggi diperoleh dari daun
kenitu HL yaitu 14,61 %. Selanjutnya BB, BK, dan U dengan rendemen masingmasing
adalah 12,68%; 11,05% dan 7,05%. Kemampuan aktivitas penangkapan
radikal bebas DPPH ditunjukkan oleh nilai IC50. Berdasarkan hasil penelitian nilai
IC50 ekstrak daun kenitu BB paling kecil yaitu 36,525 mg/L. Kemudian diikuti nilai
IC50 ekstrak daun kenitu HL, BK, U berturut-turut adalah 42,338 mg/L, 50,449 mg/L,
72,633 mg/L.
Analisis kandungan total polifenol tertinggi dihasilkan oleh ekstrak etanol 70%
daun kenitu HL yaitu sebesar 361,528 mg GAE/g ekstrak. Selanjutnya secara
berturut-turut kadar total polifenol daun kenitu BK, BB, U adalah 289,444 mg/g;
285,139 mg/g dan 90,313 mg/g ekivalen asam galat. Sedangkan kandungan total
flavonoid tertinggi sebesar 20,802 mg QE/g ekstrak yang diperoleh dari ekstrak daun
kenitu BB. Kemudian kadar total flavonoid HL 16 mg QE/g ekstrak, BB 15,222 mg
QE/g ekstrak dan U 11,905 mg QE/g ekstrak. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa masing-masing varian daun kenitu memiliki aktivitas antioksidan, kandungan
total polifenol dan flavonoid berbeda. | en_US |