dc.description.abstract | Dewasa ini, perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat menuntut
peran sumber daya manusia dalam keunggulan bersaing. Hal ini karena sumber
daya manusia memiliki peran penting dalam mencapai tujuan organisasi.
Karyawan merupakan sumber daya manusia dalam organisasi yang juga berperan
dalam pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, karyawan yang bekerja
dengan optimal sangat dibutuhkan oleh organisasi karena dapat membantu
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Karyawan dapat bekerja
dengan optimal apabila ada faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah
kepemimpinan.
Burns (1978:20) mendefinisikan bahwa kepemimpinan transformasional
merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh “pemimpin dan bawahannya” satu
sama lain untuk meningkatkan moralitas dan motivasi ketingkat yang lebih tinggi.
Selain kepemimpinan, motivasi juga memiliki peranan penting dalam pencapaian
tujuan organisasi. Motivasi ialah konsep yang menguraikan tentang kekuatankekuatan
yang ada dalam diri karyawan yang memulai dan mengarahkan perilaku
(Gibson et al., 1985:94). Kepemimpinan yang baik, dan motivasi yang tinggi akan
menciptakan suatu kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan salah satu aspek
yang penting untuk dipahami oleh pengelola organisasi. Hal ini karena kepuasan
kerja mencerminkan tingkatan di mana seseorang menyukai pekerjaannya
(Kreitner dan Kinicki, 2014:169). Maka dari itu, mewujudkan kepuasan kerja bagi
karyawan merupakan kewajiban bagi setiap pimpinan organisasi (Bangun, 2012:
328). Kepuasan kerja yang tinggi akan mendorong karyawan untuk bekerja
dengan optimal, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas kehidupan
kerja (quality of work life/QWL). Walton (1975:11-12) menyatakan bahwa
kualitas kehidupan kerja (quality of work life/QWL) merupakan kesempatan untuk
terlibat secara aktif dalam penyusunan kelompok kerja ataupun pemecahan
masalah yang menguntungkan bagi karyawan maupun perusahaan. Penelitian
yang dilakukan oleh tim survei QWL pada tahun 2007, memperoleh hasil bahwa
faktor psikologis yaitu kepuasan kerja dapat berpengaruh terhadap QWL (Team
QWL Survey dalam Pratiwi dan Himan:2014).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap kualitas kehidupan kerja
melalui kepuasan kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)
Jember, serta untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kualitas
kehidupan kerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Jember.
Penelitian ini merupakan explanatory research, dimana penelitian ini mencoba
menjelaskan suatu pokok permasalahan dan terdapat sebuah pengujian hipotesa
serta melakukan analisis dari data yang diperoleh. Metode sampling yang
x
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah
responden sebanyak 40 orang. Variabel yang digunakan yaitu sebanyak 4 variabel
dan alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
kepemimpinan transformasional dan motivasi berpengaruh terhadap kualitas
kehidupan kerja melalui kepuasan kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara XII
(Persero) Jember dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kualitas kehidupan
kerja karyawan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa dengan adanya kepemimpinan transformasional yang
mempunyai visi, memberikan inspirasi dan memberikan nilai-nilai kerja yang baik
maka akan meningkatkan kepuasan kerja yang akan memberikan kontribusi
terhadap kualitas kehidupan kerja karyawannya. Selain itu, dengan adanya
motivasi dari karyawannya untuk dapat melakukan aktivitas kerja maka akan
meningkatkan kepuasan kerja yang akan memberikan kontribusi terhadap kualitas
kehidupan kerja karyawannya. Sedangkan dengan adanya kepuasan kerja
karyawannya yang didapatkan dari hasil kerjanya maka akan meningkatkan
kualitas kehidupan kerja karyawannya. | en_US |