Pengaruh Pakan Kroto, Kulit Ayam Segar, dan Semut Rangrang terhadap Kandungan Sulfonilurea pada Undur-undur Myrmeleon sp. (Neuroptera: Myrmeleontidae);
Abstract
Diabates Mellitus (DM) mengalami peningkatan tajam jumlah
penderita per tahunnya. Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030
prevalensi DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Masyarakat banyak memilih
obat alami yang tidak menimbulkan efek samping. Salah satu alternatif obat DM
yang telah banyak digunakan oleh masyarakat umum adalah undur-undur darat.
Undur-undur (Myrmeleon sp.) mengandung zat sulfonilurea. Sulfonilurea banyak
digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2, karena dapat merangsang sekresi insulin
dari sel β pankreas. Peningkatan jumlah penderita diabetes yang semakin meningkat
dan minat masyarakat yang besar terhadap undur-undur maka, diperlukan sebuah
penelitian untuk mengembangkan sulfonilurea pada undur-undur seperti usaha
meningkatkan jumlah kandungan sulfonilurea dengan pemberian pakan dengan
kandungan protein tinggi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pemberian pakan kroto,
kulit ayam segar, dan semut rangrang terhadap kandungan sulfonilurea pada undurundur
(Myrmeleon sp.) dan mengidentifikasi jenis pakan yang paling optimal
memberikan pengaruh kandungan sulfonilurea undur-undur. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental laboratoris menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan undur-undur sebagai hewan uji sebanyak 90 ekor. Penelitian
ini menggunakan perlakuan pemberian pakan kroto, kulit ayam segar, semut rangrang
dan tiap perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Uji yang digunakan untuk
mengetahui kadar sulfonilurea adalah uji spektrofotometri. Data hasil penelitian
ix
dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) satu arah untuk mengetahui
pengaruh pemberian pakan kroto, kulit ayam segar, dan semut rangrang terhadap
kandungan sulfonilurea pada undur-undur Myrmeleon sp. (Neuroptera:
Myrmelontidae), karena hasil analisis signifikan maka dilanjutkan dengan uji Least
Significantly Difference (LSD) dengan derajat kepercayaan 95% (p<0,05)
menggunakan software program SPSS versi 20.
Hasil uji ANOVA dapat diketahui bahwa pakan kroto, kulit ayam, dan semut
rangrang berpengaruh sangat signifikan (p=0,000) terhadap massa undur-undur.
Kenaikan massa tertinggi terjadi pada perlakuan pakan kroto, diikuti perlakuan pakan
semut rangrang, kemudian pakan kulit ayam segar. Uji ANOVA yang kedua
dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian perlakuan pakan kroto dan kulit
ayam terhadap kadar sulfonilurea dan hasilnya memberikan pengaruh sangat
signifikan (p=0,000).
Ketiga perlakuan mengalami kenaikan massa jika dibandingkan dengan massa
awal. Pakan kroto mempengaruhi kenaikan massa lebih dikarenakan kroto memiliki
kandungan protein dan air yang tinggi, juga tekstur yang sesuai dengan pakan undurundur.
Menurut tabel komposisi kimia pakan, jika dibandingkan maka kandungan
protein kulit ayam hanya 50% dari kandungan protein kroto, oleh karena itu kenaikan
massa pada perlakuan pemberian pakan kulit ayam tidak bisa sebesar perlakuan
pemberian pakan kroto. Rerata kadar sulfonilurea paling tinggi adalah perlakuan
pakan semut rangrang kemudian kroto dan yang terakhir kulit ayam. Hal tersebut
terjadi karena semut rangrang memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu 48,5%.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa sesuai dengan hipotesis pakan semut rangrang memiliki pengaruh signifikan
(p=0,000) terhadap kandungan sulfonilurea dan memiliki kandungan sulfonilurea
tertinggi (7,625±0,203 mg/ml).
xi