PENGARUH JOB INSECURITY, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTIONS MELALUI STRES KERJA PADA SOPIR P.O CITRA WISATA MANDIRI (CWM) JEMBER
Abstract
Banyaknya masyarakat yang memilih menggunakan alat transportasi
pribadi, menyebabkan menurunya minat masyarakat dalam menggunakan alat
transportasi umum kususnya bus. Menurunnya minat masyarakat dalam
menggunakan alat transportasi bus maka menyebabkan menurunnya pendapatan
yang diperoleh. Tingkat pendapatan yang menurun dibarengi pengeluaran
perusahaan yang semakin naik untuk perawatan mesin, suku cadang, bbm, dan
kompensasi sopir serta banyaknya persaingan antar Perusahaan Otobus (P.O),
mengakibatkan pengusaha otobus akan meningkatan kemampuan untuk
menciptakan perusahaan yang lebih baik dan mengelolanya dengan tingkat
efisiensi, efektivitas dan produktivitas yang semakin tinggi sebagai wahana untuk
mencapai berbagai tujuan yang ingin dicapai.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh : 1) job
insecurity terhadap stres kerja 2 ) komitmen organisasi terhadap stres kerja 3)
kepuasan kerja terhadap stres kerja 4) job insecurity terhadap turnover intentions
5) komitmen organisasi terhadap turnover intentions 6) kepuasan kerja terhadap
turnover intentions 7) stres kerja terhadap turnover intentions.
Penelitian ini dilakukan pada Sopir P.O Citra Wisata Mandiri (CWM)
Jember. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan penyebaran kuisioner
serta data sekunder diperoleh dari internet. Penelitian ini merupakan penelitian
studi kasus dengan sampel sebanyak 35 pengemudi. Metode analisis yang
digunakan adalah analisis jalur (path analysis) yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung.
viii
Hasil pengujian koefisien dari analisis jalur menunjukkan bahwa job
insecurity, komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh secara langsung
terhadap stres kerja dan turnover intentitons Sopir PO CWM Jember. Hasil
pengujian koefisien dari analisis jalur, menunjukkan bahwa job insecurity,
komitmen organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap stres
kerja karyawan.