Show simple item record

dc.contributor.advisorTatang A. G.
dc.contributor.advisorSinggih, Marmono
dc.contributor.authorAminulloh, Mohammad
dc.date.accessioned2015-12-03T23:46:18Z
dc.date.available2015-12-03T23:46:18Z
dc.date.issued2015-12-03
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66311
dc.description.abstractTeori pasar efisien menyatakan bahwa harga yang terjadi di pasar merupakan cerminan atas seluruh informasi yang tersedia. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa fenomena yang bertentangan dengan teori pasar efisien dan dapat memberikan rancangan pola investasi pada investor agar mendapatkan abnormal return. Monday effect (efek hari Senin) adalah salah satu anomali musiman yang menunjukkan bahwa return pada hari Senin cenderung lebih rendah dibandingkan dengan return pada hari-hari lainnya selama seminggu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsistensi efek hari Senin pada beberapa periode yang berbeda. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji Kruskall-Wallis dan uji Friedman. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang pengumpulan data, dan pengukuran variabel-variabelnya menekankan pada penggunaan angka untuk menguji suatu hipotesis. Pengamatan dilakukan terhadap saham-saham pembentuk ILQ’45 pada awal minggu di tiap bulan sealama tahun 2012 sampai dengan tahun 2013. Sampel Penelitian ini adalah 25 emiten. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan kriteria: pertama, sahamsaham yang konsisten sebagai pembentuk ILQ’45 pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 dan kedua, emiten tidak mengalami stock split selama periode pengamatan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data saham-saham pembentuk ILQ-45 periode Agustus 2011 sampai dengan Februari 2014 dan harga penutupan pada saham-saham pembentuk ILQ’45 dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 yang diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia dan Yahoo Finance. Metode analisis data menggunakan uji Kruskall-Wallis pada tiap periode pengamatan untuk memperoleh perbedaan abnormal return hari Senin dengan hari-hari yang lain, Serta uji Friedman untuk menganalisis konsistensi efek hari Senin pada periode yang berbeda. ix Berdasarkan hasil uji normalitas data dan uji homogenitas data pada masing-masing periode pengamatan, menunjukkan bahwa 5 bulan periode pengamatan memenuhi asumsi ANOVA sedangkan 19 lainnya tidak memenuhi. Oleh karena itu pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Kruskall- Wallis dan uji ANOVA. Hasil penelitian menggunakan uji Kruskall-Wallis dan uji ANOVA menunjukkan bahwa abnormal return hari Senin pada 8 bulan periode pengamatan memiliki nilai terendah dan signifikan, sedangkan pada 16 bulan lainnya menunjukkan bahwa abnormal return hari Senin bukan yang terendah. Hasil penelitian menggunakan uji Friedman menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return pada kelima hari kerja, meski jika dilihat rata-rata deskriptif menunjukkan hari Senin memiliki mean rank terendah namun hasil tersebut tidak signifikan. Dengan kata lain, event hari Senin yang terjadi pada periode yang berbeda memiliki pengaruh yang tidak konsisten terhadap abnormal return.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectRETURN SAHAMen_US
dc.subjectBURSA EFEKen_US
dc.titleKONSISTENSI EFEK HARI SENIN TERHADAP RETURN SAHAM DALAM PERIODE YANG BERBEDA PADA SAHAM-SAHAM PEMBENTUK ILQ’45 DI BURSA EFEK INDONESIAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record