Show simple item record

dc.contributor.advisorHandayani, Baiq Lily
dc.contributor.authorHidayah, Luluk
dc.date.accessioned2015-12-03T07:28:15Z
dc.date.available2015-12-03T07:28:15Z
dc.date.issued2015-12-03
dc.identifier.nim090910302042
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66214
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tentang bagaimana seorang mahasiswi yang telah menikah dan kemudian memiliki beberapa peran sekaligus harus menjalanakan peran-peran yang dibebankan padanya dengan baik tanpa mengorbankan ataupun melalaikan salah satunya. Meski mereka masih berusia relatif muda dan masih memiliki ambisi yang kuat mereka harus menjalani kehidupan dengan berbagai peran yang harus dilaksanakan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan ataupun menggambarkan secara sistematis mengenai kejadian yang ada, serta hubunganhubungan antar fenomena yang ada di lokasi. Peneliti mengambil lokasi penelitian pada mahasiswi Sosiologi FISIP Universitas Jember. Teknik penentuan informan yang dilakukan adalah dengan metode Purposive Sampling sesuai kriteria yang relevan dengan masalah penelitian. Metode pengumpulan data dengan studi pustaka dan studi lapang meliputi observasi, wawancara serta dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber data. Proses selanjutnya adalah melakukan analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan selanjutnya pengambilan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini, bahwa mahasiswi yang memutuskan untuk menikah ditengah masa studinya secara langsung memiliki beberapa tanggung jawab atas peran domestik dan publik yang mereka jalani, sedangkan usia mereka masih relatif muda sehingga konflik antar peran rentan menimbulkan konflik baik antar keluarga maupun dengan dirinya sendiri. Mahasiswi yang memutuskan untuk menikah sebagian besar dari mereka karena mengalami kehamilan diluar pernikahan, itu berarti keputusan untuk menikah disaat mereka masih berusia muda bukan karena kehendak dan kesiapan mental, melainkan karena keterpaksaan demi menutupi aib yang dapat mempermalukan keluarga. Dari situ dapat terlihat konflik antar dirinya dan keluarga mulai tercipta, dan kemudian mereka menjalani kehidupan sebagai ibu rumah tangga dan juga seorang mahasiswa yang berhadapan langsung dengan lingkungan masyarakat yang tidak jarang memandang negatif wanita yang masih mengejar pendidikan tinggi meski menikah, bagi mereka tugas wanita hanya dirumah dan mengurusi rumah tangga. Belum lagi seorang mahasiswa yang menikah harus bisa membagi waktu antara tugas kuliah yang terkadang menyita banyak waktu dengan keluarga.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKONFLIKen_US
dc.subjectPERAN GANDAen_US
dc.titleKONFLIK PERAN GANDA MAHASISWI SOSIOLOGI FISIP UNIVERSITAS JEMBER YANG TELAH MENIKAHen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record