PROFIL PROFIT-LOSS INSTRUMEN DERIVATIF YANG DIPERDAGANGKAN DI BURSA BERJANGKA
Abstract
Perdagangan internasional merupakan perdagangan yang terjadi antara
penduduk di suatu negara dengan penduduk di negara lain (ekspor-impor). Tidak
menutup kemungkinan perdagangan internasional juga mengalami risiko. Risiko
yang dapat dialami oleh eksportir adalah ketidakpastian harga komoditi dimasa
mendatang, sehingga mempengaruhi ketidakpastian pendapatan. Risiko ini dapat
diminimalisir dengan melakukan lindung nilai (hedging). Hedging dapat
dilakukan dengan menggunakan futures contract. Penggunaan futures contract
tidak selalu memberi pendapatan yang optimal bagi eksportir komoditi. Dengan
kata lain, ada kemungkinan futures contract mengalami loss atau
ketidakoptimalan pendapatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
profil profit-loss penggunaan instrumen derivatif di bursa berjangka yang dapat
digunakan sebagai informasi untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan
bagi eksportir (hedgers yang berada pada posisi ‘jual’) dengan bertransaksi
menggunakan futures contract di bursa berjangka.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan analisis
expected value sebagai dasar menentukan apakah bertransaksi di bursa berjangka
dapat memberikan pendapatan yang optimal jika dibandingkan dengan
bertransaksi di pasar fisik. Analisis expected value inilah yang akan menghasilkan
nilai Eincome sebagai penentu profit-loss penggunaan kontrak di bursa berjangka.
Apabila nilai Eincome > 0, maka penggunaan futures contract dinilai akan
memberikan profit (pendapatan futures contract lebih optimal daripada
bertransaksi di pasar fisik). Nilai Eincome< 0, maka penggunaan futures contract
dinilai akan memberikan loss (pendapatan dengan futures contract tidak seoptimal
bertransaksi di pasar fisik).
Hasil analisis penelitian ini kontrak komoditi CPO, OLE, dan ACF
memiliki kecenderungan mengalami loss. Nilai Eincome ketiga komoditi tersebut
bernilai negatif yang menandakan bahwa penggunaan futures contract di bursa
berjangka tidak memberikan pendapatan yang optimal bagi pelaku pasar
(eksportir komoditi/hedgers). Sedangkan untuk komoditi RCF dan CC5 memiliki
kecenderungan mengalami profit. Nilai Eincome untuk komoditi RCF dan CC5
bernilai positif artinya penggunaan futures contract di bursa berjangka akan
memberikan pendapatan yang optimal bagi pelaku pasar. Hasil analisis profit/loss
bergantung pada distribusi probabilitas dari spot price tiap komoditi. Semakin
besar distribusi probabilitas, maka semakin besar pengaruhnya terhadap hasil nilai
Eincome. Nilai Eincome tiap kontrak menunjukkan 45,24% adalah profit dan sisanya
54,76% loss. Artinya, profil profit-loss pada penelitian ini menghasilkan
kesimpulan bahwa dengan melakukan transaksi di bursa menggunakan futures
contract akan mengalami loss atau ketidakoptimalan pendapatan