Show simple item record

dc.contributor.advisorMa’rufi, Isa
dc.contributor.advisorNingrum, Prehatin Trirahayu
dc.contributor.authorSarwendra, Fiona Ayu
dc.date.accessioned2015-12-03T06:40:04Z
dc.date.available2015-12-03T06:40:04Z
dc.date.issued2015-12-03
dc.identifier.nim112110101113
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66192
dc.description.abstractPangan merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sesuai dengan kemajuan teknologi maka manusia terus melakukan perubahan dalam pengolahan makanan salah satunya adalah dengan penambahan Bahan Tambahan Pangan (BTP). Salah satu BTP yang diizinkan digunakan pada makanan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 33 tahun 2012 adalah bahan pengawet, dimana bahan pengawet ini dapat diartikan sebagai bahan tambahan makanan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain pada makanan yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroba. Pada kenyataannya sering terjadi penyalahgunaan BTP di masyarakat, contohnya formalin. Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika kandungan formalin dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian. Perendaman menggunakan air mampu mereduksi kadar formalin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penurunan kadar formalin pada tahu dengan perendaman dalam air hangat pada suhu 40°C ± 2°C selama 15 menit, 30 menit, dan 45 menit. Desain penelitian ini adalah True Experimental Design dengan bentuk Posttest Only Control Group Design dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Pada penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok, yaitu satu kelompok kontrol (K) dan tiga kelompok perlakuan (X1, X2, dan X3). Kelompok kontrol (K) adalah tahu berformalin yang dicelupkan dengan air biasa selama 2 detik. Kelompok perlakuan pertama (X1) adalah tahu berformalin yang direndam dalam air dengan suhu 40°C ± 2°C selama 15 menit, kelompok perlakuan kedua (X2) adalah tahu berformalin yang direndam dalam air dengan suhu 40°C ± 2°C selama 30 menit, dan kelompok perlakuan ketiga (X3) adalah tahu berformalin yang direndam dalam air dengan suhu 40°C ± 2°C selama 45 menit. Setelah diberi perlakuan maka di uji laboratorium untuk mengetahui kadar formalin tahu pada masing – masing perlakuan. Analisis data menggunakan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk melihat penurunan kadar formalin antara tahu tanpa melalui proses perendaman dengan tahu yang direndam dalam air pada suhu 40°C ± 2°C selama 15 menit, 30 menit, dan 45 menit yang dilakukan secara statistik dengan menggunakan uji One Way Anova dengan α = 0,05. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa terdapat penurunan kadar formalin pada tahu dengan perendaman dalam air hangat selama 15 menit, 30 menit, dan 45 menit berturut - turut adalah 16,89%; 37,08% dan 69,13% dengan nilai signifikansi p 0,000. Artinya, dengan nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok X1, X2, X3; kelompok X1 dengan kelompok kontrol, X2, X3; kelompok X2 dengan kelompok kontrol, X1, X3; dan kelompok X3 dengan kelompok kontrol, X1, X2. Penurunan kadar formalin tertinggi terdapat pada menit ke 45 yaitu 69,13%. Perendaman menggunakan air mampu mereduksi kadar formalin. Penurunan kadar formalin pada perlakuan dengan kombinasi suhu hangat dan air sebagai media penghantar panas disebabkan karena sifat formalin yang larut dalam air. Senyawa formalin memiliki gugus CH2O yang mudah mengikat air dan gugus aldehid yang mudah mengikat protein. Formalin mudah mengikat air menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis, dimana energi atau panas di butuhkan agar reaksi hidrolisis berlangsung. Maka formalin dalam tahu akan berikatan dengan air hangat yang menyebabkan kadar formalin pada tahu menjadi berkurang. Mengingat adanya fenomena kecenderungan para produsen maupun pedagang makanan menggunakan formalin sebagai pengawet makanan salah satunya adalah tahu, maka perendaman dengan air hangat dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi kadar formalin pada tahu sebelum diolah menjadi makanan lebih lanjut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPENURUNAN KADAR FORMALIN PADA TAHUen_US
dc.subjectPERENDAMAN DALAM AIR HANGATen_US
dc.titlePENURUNAN KADAR FORMALIN PADA TAHU DENGAN PERENDAMAN DALAM AIR HANGATen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record