TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG DALAM DIALOG PARA TOKOH FILM “GRAMMAR SUROBOYOAN” KARYA M. SHOLIKIN
Abstract
Salah satu kegiatan terpenting manusia adalah berkomunikasi. Suatu
proses komunikasi tidak terlepas adanya tindak tutur atau pun peristiwa tutur.
Tindak tutur adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang yang mengujarkan
sebuah tuturan bisa dikatakan sebagai melakukan tindakan di samping
mengucapkan tuturan itu. dikatakan tindak tutur karena ada seorang yang
menuturkan sebuah tuturan, dalam tuturan kadang penutur mengucapkan tuturan
Pada tuturan tidak langsung, mitra tutur yang diajak bertutur terkadang kurang
memahami maksud dan tujuan tuturan yang ingin disampaikan oleh penutur.
Permasalahan yang muncul dengan adanya latar belakang tersebut, yaitu: 1)
Bagaimanakah modus kalimat tindak tutur tidak langsung dialog para tokoh dalam
wacana film Grammar Suraboyoan?; 2) Bagaimanakah fungsi tindak tutur tidak
langsung dialog para tokoh dalam wacana film Grammar Suraboyoan?
Tinjauan pustaka dalam penelitian ini mencakup: (1) penggunaan bahasa;
(2) tindak tutur; (3) jenis-jenis tindak tutur; (4) modus tindak tutur; (5) fungsi
tindak tutur; (6) komponen tutur; (7) film grammar suroboyoan; (8) wacana film;
(9) kerangka konsep; dan (10) tinjauan penelitian terdahulu.
Jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian
yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Data penelitian berupa tuturan dialog
dalam film Grammar Suroboyoan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
simak dan teknik catat. Teknik analisis data dilakukan dengan identifikasi data,
klasifikasi data, kemudian dilanjutkan dengan interpretasi dan pembahasan data.
Hasil dan pembahasan penelitian ini dimulai dengan memaparkan dan
menganalisis bentuk dan fungsi tindak tutur tidak langsung dialog para tokoh
x
dalam film Grammar Suroboyoan. Bentuk tindak tutur pada suatu tuturan dapat
diketahui dari cara penuturan tuturan dan konteks yang melingkupi tuturan
tersebut. Bentuk tuturan tersebut antara lain: bentuk deklaratif, imperatif,
interogratif, dan empatik. Fungsi tindak tutur dipengaruhi oleh maksud dari
tuturan tersebut, tiap tuturannya memiliki makna yang berbeda-beda satu sama
lain, seperti mempengaruhi, mengelabui, memaksa, menyindir, dll. Fungsi dalam
tuturan tersebut antara lain: fungsi direktif, ekspresif dan representatif.
Kesimpulannya, bentuk tindak tutur tidak langsung yang ditemukan dalam
film Grammar Suroboyoan yang berbentuk tuturan deklaratif sejumlah 9 data,
tuturan berbentuk introgratif sejumlah 7 data, tuturan berbentuk empatik sejumlah
5 data, dan tuturan berbentuk imperatif sejumlah 6 data. Fungsi Tindak Tutur
dalam film Grammar Suroboyoan meliputi beberapa fungsi tuturan antara lain 1)
fungsi direktif sejumlah 12 tuturan yang berfungsi memerintah, menyarankan,
meminta, meyakinkan; 2) fungsi ekspresif sejumlah 6 tuturan yang berfungsi
meremehkan dan menyindir; 3) fungsi representatif 12 tuturan yang berfungsi
meyakinkan, mengakui dan menunjukkan. Saran bagi guru Bahasa Indonesia,
penelitian ini bisa dijadikan sebagai referensi pembelajaran keterampilan
menyimak Bahasa Indonesia untuk siswa SMA kelas X.