PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN YANG MENGGUNAKAN VENTILASI ALAMI DAN VENTILASI BUATAN (AIR CONDITIONER)
Abstract
Kelelahan kerja adalah keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan
dalam bekerja sehingga produktivitas kerja akan menurun. Kondisi kerja yang
buruk berpotensi menyebabkan kelelahan kerja, mudah sakit, stres, sulit
berkonsentrasi sehingga menyebabkan menurunnya produktivitas kerja. Kondisi
kerja meliputi variabel fisik seperti distribusi jam kerja, suhu, penerangan, suara,
dan ciri-ciri arsitektur tempat kerja. Lingkungan kerja yang kurang nyaman
mengakibatkan pekerja mudah stres dan lelah. Kondisi lingkungan fisik yang
tidak nyaman misalnya suhu yang terlalu panas, terlalu dingin, terlalu sesak,
kurang cahaya dan semacamnya. Ruangan yang terlalu panas dan terlalu dingin
menyebabkan ketidaknyamanan seseorang dalam menjalankan pekerjaan.
Pekerjaan seorang karyawan dengan menghadap layar komputer selama berjamjam
dan dalam posisi duduk dapat menimbulkan kekakuan otot-otot tubuh apalagi
jika ventilasi yang digunakan dalam ruang perkantoran tersebut tidak memenuhi
syarat ventilasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan
tingkat kelelahan kerja pada karyawan yang menggunakan ventilasi alami dan
ventilasi buatan (air conditioner) di kantor Kelurahan, Kecamatan Sumbersari dan
di kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Jember. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberi masukan kepada instansi-instansi terkait untuk menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman. Penelitian ini merupakan penelitian observasional
analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
pekerja di kantor Dinas Pendapatan dan kantor Kelurahan di Kecamatan
vii
Sumbersari yang berjumlah 62 orang. Besar sampel yang diambil adalah 29
pekerja Dinas Pendapatan dan 33 pekerja kantor Kelurahan dengan teknik
Accidental Sampling. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder.
Pengambilan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara
dengan panduan kuesioner IFRC. Data tersebut selanjutnya dideskripsikan dan
dianalisis menggunakan univariat dan bivariat. Hasil dari penelitian yang
dilakukan pada pekerja Dinas Pendapatan Kabupaten Jember dan kantor
Kelurahan di Kecamatan Sumbersari menunjukkan responden yang bekerja di
kantor Kelurahan sebagian besar mengalami kelelahan kerja berat sedangkan
responden yang bekerja di kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Jember sebagian
besar mengalami kelelahan kerja sedang. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah
penggunaan sistem ventilasi alami di kantor Kelurahan Kecamatan Sumbersari
mayoritas telah memenuhi luas minimal tetapi terdapat satu lokasi yang luas
ventilasinya masih belum memenuhi persyaratan minimal (15% dari luas lantai)
yaitu di Kelurahan Antirogo. Penggunaan sistem ventilasi buatan (Air
Conditioner) di kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Jember telah memenuhi
persyaratan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja Perkantoran dan Industri dan Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan RI
No. PER.13/MEN/X/2011 tentang nilai ambang batas faktor fisika dan faktor
kimia di tempat kerja. Hasil pengukuran kelelahan kerja dengan menggunakan
kuesioner Industrial Fatigue Research Commitee (IFRC) menunjukkan bahwa
Responden yang bekerja di kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Jember sebagian
besar adalah perempuan dengan usia 25-34 tahun dengan masa kerja >3 tahun
sebagian besar mengalami kelelahan sedang, sedangkan responden yang bekerja
di kantor Kelurahan Kecamatan Sumbersari sebagian besar adalah laki-laki
dengan usia 35-44 tahun dengan masa kerja >3 tahun sebagian besar mengalami
kelelahan berat.