PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN JOB INSECURITY TERHADAP BURNOUT TENAGA PERAWAT RUMAH SAKIT PARU JEMBER
Abstract
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Rumah Sakit diharapkan dapat memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat sehingga dapat menjadi peluang (opportunity) dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Keberhasilan Rumah Sakit dalam menjalankan fungsinya ditunjukan dengan adanya mutu pelayanan yang berkualitas oleh pihak rumah sakit. Mutu pelayanan rumah sakit sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yang paling dominan adalah sumber daya manusia (SDM), yang meliputi tenaga medis (dokter, perawat) dan non medis. Perawat selalu mengadakan interaksi langsung dengan pasien, keluarga, tim kesehatan dan lingkungannya hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja dan tanggung jawabnya yang pada akhirnya berpotensi mejadi ancaman dan hal ini dapat menjadi sumber stres (burnout) bagi perawat. Kendati demikian dalam kondisi seperti ini masih ada tenaga perawat yang memiliki keyakinan individu yang positif dan bersemangat sehingga memiliki tingkat burnout yang rendah. Hal ini terkait dengan adanya locus of control yang dimilikinya sehingga individu mampu mengendalikan situasi-situasi pekerjaan yang sulit dan tidak pasti.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh: (1) locus of control dan job insecurity secara parsial terhadap burnout tenaga kerja perawat di Rumah Sakit Paru Jember, (2) locus of control dan job insecurity secara simultan terhadap burnout tenaga kerja perawat di Rumah Sakit Paru Jember.
Data yang digunakan didalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder, data primer didalam penelitian diperoleh secara langsung dengan
vii
membagikan kuesioner kepada responden dan wawancara mengenai gambaran umum perusahaan sedangkan data sekunder diperoleh secara tidak langsung dari buku, internet dan jurnal yang terkait. Pada penelitian ini, menggunakan seluruh populasi tenaga kerja perawat sebagai sampel yang berjumlah 59 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik sensus, yaitu proses pengambilan data dari seluruh objek pada populasi. Metode analisis menggunakan analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh yang kuat antara variabel terikat dan variabel bebas.
Hasil pengujian dan analisis yang dilakukan menyatakan bahwa variabel locus of control tidak berpengaruh terhadap burnout tenaga kerja perawat di Rumah Sakit Paru Jember. Variabel job insecurity berpengaruh positif dan signifikan terhadap burnout tenaga kerja perawat di Rumah Sakit Paru Jember. Locus of control, dan job insecurity secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap burnout tenaga kerja perawat di Rumah Sakit Paru Jember.
viii