dc.description.abstract | Pemakaian antibiotik mulai mengalami pergeseran dari tahun ke tahun. Akibat efek terapi antibiotik yang diberikan cukup cepat dalam mengobat infeksi, tidak jarang masyarakat menggunakannya dengan tidak tepat. Menurut WHO dalam dokumen Global Strategy for Containment of Antimicrobial Resistence tahun 2001, edukasi penting untuk dilakukan dalam penggunaan antimikroba agar penggunaannya tepat dan dapat mencegah terjadinya infeksi dengan baik. Edukasi juga berfungsi untuk meluruskan kesalahan persepsi tentang penggunaan antibiotik di masyarakat. Salah satu bentuk edukasi yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan khususnya farmasis adalah konseling mengenai antibiotik dengan bantuan media leaflet.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan desain studi one group pre-test/post-test. Penelitian dilakukan dengan mengukur perbedaan pengetahuan sebelum dengan sesudah pemberian intervensi berupa konseling dengan bantuan media leaflet terhadap 100 orang responden. Penentuan Kecamatan Patrang sebagai lokasi pengambilan sampel dilakukan dengan cara non-random sampling dan untuk pengambilan subjek penelitian untuk sampel dilakukan secara stratified random sampling berdasarkan jumlah kelurahan di Kecamatan Patrang. Pengukuran perbedaan pengetahuan dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang sudah divalidasi. Hasil penelitian di uji dengan beberapa uji statistik, yaitu uji Wilcoxon, uji korelasi Spearman, dan uji korelasi koefisien kontingensi.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan (66%) dengan usia kisaran 38-47 tahun (29%) dan 47 tahun keatas (29%). Pendidikan terakhir yang dimiliki oleh mayoritas responden adalah perguruan tinggi (33%). Amoksisilin adalah obat antibiotik yang paling sering digunakan. Sedangkan Cefixime dan Kotrimoksazol adalah obat antibiotik yang paling jarang digunakan. Amoksisilin adalah obat antibiotik yang paling sering dikonsumsi tanpa resep dan Cefadroxil adalah obat antibiotik yang paling sering dikonsumsi dengan resep.
Berdasarkan hasil analisis statistik, konseling dengan bantuan media leaflet mempengaruhi pengetahuan penggunaan antibiotik masyarakat dilihat dari p value (0,000) yang lebih kecil dibanding nilai α (0,05). Konseling dengan bantuan media leaflet juga mempengaruhi rasionalitas perilaku masyarakat akan penggunaan antibiotik dilihat dari p value (0,000) yang lebih kecil dibanding nilai α (0,05). Analisis pengaruh pengetahuan terhadap rasionalitas perilaku penggunaan antibiotik saat pre-test menunjukkan p value (0,269) dan saat post-test menunjukkan p value (0,163) yang lebih besar dari α (0,05) dimana artinya pada saat sebelum maupun sesudah konseling dengan bantuan media leaflet pengetahuan tidak berpengaruh terhadap rasionalitas perilaku penggunaan antibiotik | en_US |