PENGGABUNGAN GEOMETRI FRAKTAL DENGAN BATIK LABAKO
Abstract
Batik merupakan corak bergambar yang proses pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain. Indonesia memiliki banyak motif batik yang merupakan ciri khas dari bebagai daerah, salah satunya adalah batik Labako yang berada di Kabupaten Jember. Batik Labako mempunyai ciri khas daun tembakau sebagai motifnya, selain itu terdapat motif lain seperti kopi serta daun-daun komoditas perkebunan di Jember. Seiring perkembangannya batik dapat dikembangkan dengan menggunakan salah satu cabang ilmu matematika yaitu fraktal. Fraktal adalah objek yang tampak memiliki kemiripan yang simetris jika dilihat dari skala tertentu dan merupakan bagian terkecil dari struktur objek secara keseluruhan. Kehadiran fraktal dalam batik menunjukan bahwa batik merupakan suatu sistem kompleks, hasil interaksi manusia dengan lingkungannya. Pada penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk menggabungkan geometri fraktal dengan batik Labako menggunakan transformasi geometri untuk memperoleh motif batik yang menarik dan variatif.
Tahapan pelaksanaan penilitian ini meliputi, membangkitkan 7 macam fraktal. Kedua, menentukan motif batik fraktal dengan menggunakan transformasi geometri. Beberapa transformasi yang digunakan diantaranya translasi, dilatasi, rotasi, dan refleksi. Motif batik fraktal yang dihasilkan dapat menggunakan lebih dari satu macam fraktal dan transfromasi.. Ketiga, mendesain motif batik Labako yang akan digabungkan dengan motif batik fraktal. Selanjutnya, menggabungkan dan memodelisasi motif batik fraktal dengan motif batik Labako.
Motif batik fraktal menggunakan transformasi geometri yang digabungkan dengan batik Labako yaitu (i) motif batik segitiga Sierpinski dengan menggunakan translasi, dilatasi, refleksi, dan rotasi digabungkan dengan batik tembakau, (ii) motif batik kurva Naga dengan menggunakan rotasi dan translasi
viii
digabungkan dengan batik tembakau, (iii) motif batik kurva Hilbert dan himpunan Julia dengan menggunakan rotasi dan translasi digabungkan dengan batik bunga kopi, (iv) motif batik himpunan Mandelbrot dengan menggunakan rotasi digabungkan dengan batik bunga kopi dan tembakau, (v) motif batik kurva Koch dengan menggunakan rotasi digabungkan dengan batik buah naga, dan (vi) motif batik karpet Sierpinski dengan menggunakan rotasi digabungkan dengan batik bunga kopi dan buah kakao.