PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING PADA USAHA BATIK SUMBERJAMBE DI UD. BINTANG TIMUR JEMBER
Abstract
Perkembangan IKM di Indonesia tidak terlepas dari masalah, Industri kecil dan menengah (IKM) layaknya industri batik Sumberjambe, ditengah persaingan pasar lokal maupun global menghadapi banyak kendala, salah satunya yang terkait sumberdaya manusia. Pada umumnya permasalahan yang dihadapi oleh industri kecil dan menengah (IKM) antara lain: kurangnya permodalan, sumberdaya manusia (SDM) yang terbatas,biaya produksi, tingkat teknologi, pemasaran, persaingan produk impor. Keterbatasan sumber daya manusia yang ada memang berada pada lingkup pendidikan formal, pengetahuan, serta keterampilannya. Disamping itu faktor internal dari sebagian IKM yaitu kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan, kurangnya akses terhadap informasi teknologi, permodalan dan pasar. Kelemahan internal ini disebabkan sebagian SDM pengelola IKM kurang berkualitas dalam mengantisipasi berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sugiarto, 2008).
Industri batik khususnya mendapat tantangan untuk terus berkembang dengan adanya globalisasi, persaingan yang ketat menuntut perusahaan untuk mampu mempertahankan eksistensinya. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka perusahaan-perusahaan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Untuk itu setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnisnya sehingga mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Pengelolaan serta pengembangan sumber daya manusia yang efektif harus diperhatikan oleh pelaku usaha agar menunjang strategi bisnis yang akan
viii
diterapkan perusahaan, karena jika praktik pengelolaan serta pengembangan tersebut mendukung strategi bisnis perusahaan akan memberikan kontribusi dalam menciptakan keunggulan kompetitif. Strategi bisnis akan berhasil jika organisasi mampu mengelola dan rneningkatkan kualitas kompetensi SDM melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan SDM.
Peneliti menggunakan penelitian Kualitatif deskriptif. Dengan melakukan wawancara terhadap informan yang ditentukan menggunakan teknik purposif. Data-data yang diperoleh peneliti kemudian diolah dan dianalisis sebagai hasil dari penelitian. Peneliti menggunakan analisis data model interaktif Berdasarkan Miles dan Huberman, dengan 3 tahapan yaitu reduksi data, model data, serta penarikan/verifikasi kesimpulan.
Hasil yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa adanya kegiatan pengembangan sumber daya manusia di UD. Bintang Timur yang dibuktikan dengan data keikutsertaan karyawan maupun pemilik usaha dalam pelatihan-pelatihan terkait batik. Capaian yang dihasilkan dari mengikuti pelatihan adalah beberapa inovasi, diantaranya pemasaran melalui on line mulai dirintis untuk lebih membuka peluang pasar. Pelatihan batik khas Jember rutin diikuti oleh karyawan untuk terus dapat berinovasi baik dari segi motif juga bentuk dari batik yang diproduksi, untuk mengikuti tren yang berkembang. Seperti pada pelatihan pewarnaan alami yang telah dilaksanakan, yaitu untuk mengembangkan produk dengan pemanfaatan pewarna dari tumbuh-tumbuhan. Melalui pelatihan untuk cinderamata pariwisata, produk batik H. Mawardi berinovasi pada kemasan produk untuk barang-barang yang digunakan sebagai cinderamata baik konsumen batik lokal maupun turis asing. Hasil dari mengikuti pelatihan serta reseach and development yang dilakukan oleh perusahaan H. Mawardi menghasilkan produk-produk baru seperti mukenah batik khas Jember serta menghasilkan produk batik pakaian jadi. Inovasi terus dilakukan UD. Bintang Timur sehingga target untuk dapat terus eksis dalam persaingan pasar dapat dicapai, namun target untuk memenuhi penjualan internasional hanya dapat dilakukan pada penjualan cinderamata bagi turis asing yang datang ke Jember dan bukan pada sektor ekspor batik.