ANALISIS RISIKO KERJA PADA BAGIAN CASTING PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL SIDOARJO
Abstract
Casting merupakan salah satu bagian kerja Departemen Produksi di PT. Prima Alloy Steel Universal (PT. PASU) Sidoarjo. Bagian Casting fokus pada proses pencetakan velg. Selama periode 2010-2014 telah terjadi 127 kasus kecelakaan kerja di Departemen Produksi yang berdampak pada timbulnya cedera ringan, cedera berat, hingga kematian. Berdasarkan hasil rekapitulasi data kejadian kecelakaan diketahui bahwa kasus kecelakaan tertinggi terjadi pada bagian casting. Adanya instruksi kerja belum bisa menurunkan angka kejadian Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di perusahaan, khususnya di bagian casting. Oleh karena itu, perlu adanya cara lain untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menilai sebab KAK dengan cara lebih efektif dan efisien. Upaya melakukan analisis risiko kerja pada setiap langkah kerja di bagian casting penting untuk dijalankan. Metode Job Safety Analysis dan Job Safety Observation sangat tepat digunakan untuk menganalisis bahaya dan/atau risiko kerja pada pekerjaan yang sudah dilakukan secara rutin, namun prosedur kerja baku yang dimiliki belum mempertimbangkan dan memasukkan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yakni cluster random sampling dan diperoleh besar sampel sebanyak 73 orang. Adapun informan penelitian terdiri dari informan kunci, utama, dan tambahan. Fokus penelitian ini diarahkan pada proses pekerjaan, faktor individu atau pekerja, faktor lingkungan kerja, serta prosedur dan sistem kerja. Uji kredibilitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kerja di bagian casting meliputi tujuh langkah kerja yang masing-masing memiliki potensi bahaya kerja yang berbeda. Beberapa macam bahaya kerja yang ditemukan pada bagian casting antara lain bahaya fisik (kebisingan, getaran, suhu, dan penerangan), kimia, biologi, ergonomi, psikologi, dan mekanis. Tingkat kemungkinan dan konsekuensi risiko kerja pada bagian casting berupa kategori risiko high risk dan
ix
extreme risk ditemukan pada langkah kerja pertama hingga keenam. Faktor individu yang diteliti meliputi usia, tingkat pendidikan, masa kerja, kebiasaan menggunakan alat pelindung diri, keikutsertaan dalam pelatihan terkait K3, pengalaman kecelakaan kerja, posisi kerja dan sikap dalam bekerja, penggunaan alat dan peralatan kerja, keberadaan prosedur kerja, dan display tempat kerja. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi penelitian didapatkan bahwa 84.93% responden berusia kurang dari 40 tahun, 90.41% responden memiliki tingkat pendidikan SMA atau SMK atau SMEA, 100% responden tidak pernah mengikuti pelatihan terkait K3, dan 36.99% responden pernah mengalami kecelakaan kerja. Peneliti menyarankan agar perusahaan membuat komitmen dan kebijakan terkait K3 dan menyepakati secara bersama-sama untuk menerapkan sistem manajemen K3 (SMK3) di perusahaan. Perusahaan selanjutnya dapat membentuk Tim K3 yang merupakan perwakilan dari masing-masing bagian kerja dan lini perusahaan. Hal ini dengan tujuan semua kegiatan dan proses kerja di perusahaan dilandasi dengan K3 sehingga tercipta tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]