dc.description.abstract | Dewasa ini masyarakat melakukan banyak cara untuk mengatasi rasa kantuk
dah lelah, karena hal ini dianggap mengganggu kegiatan sehari-hari dan menghambat
produktifitas kerja. Salah satu yang membuat kecanduan adalah mengkonsumsi kopi
karena dipercaya dapat meningkatkan kebugaran dan performa kerja (Honosutomo,
2007). Kopi merupakan minuman psikostimulan yang sering digunakan atlet sebagai
suplementasi latihan, berkaitan dengan kandungan zat aktif dalam kopi yang
memberikan banyak pengaruh pada manusia, termasuk peningkatan ketahanan saat
melakukan aktifitas fisik (Graham, 2011).
Pengaruh kafein yang utama pada SSP disebabkan oleh kapasitas kafein
sebagai antagonis reseptor adenosin. Gugus methilxantin yang terdapat pada kafein
akan berikatan dengan reseptor adenosin di otak dan menyebabkan blokade,
akibatnya terjadi peningkatan katekolamin plasma yaitu epinefrin satu jam setelah
konsumsi kafein dan akan memberikan efek peningkatan frekuensi dan kekuatan
denyut jantung (Graham, 2011). Fungsi jantung yang efisien menunjukkan kebugaran
yang baik. Kebugaran erat kaitannya dengan keadaan kardiorespirasi. VO2max
merupakan salah satu variabel digunakan untuk mengetahui keadaan kardiorespirasi
seseorang (Bassett dan Howley, 2000).
Meskipun demikian, penggunaan kafein dengan dosis yang berlebihan atau
pada orang yang intoleran dapat menimbulkan efek samping gelisah, gugup,
insomnia, tremor, palpitasi dan kejang (FDA, 2007). Sebagai solusi untuk mengatasi
masalah tersebut, kini dikembangkan produk kopi minim kafein, yaitu produk kopi yang telah mengalami proses dekafeinasi dengan mengurangi kadar kafein hingga
mencapai 0,1-0,3% (Mulato dan Suharyato, 2006).
Tujuan penelitian untuk: (1) Mengetahui VO2max seseorang yang
mengkonsumsi kopi berkafein, (2) Mengetahui VO2max seseorang yang
mengkonsumsi kopi minim kafein, (3) Mengetahui perbedaan VO2max seseorang
yang mengkonsumsi kopi berkafein dengan seseorang yang mengkonsumsi kopi
minim kafein, (4) Mengetahui waktu pemulihan denyut nadi latihan pada kelompok
perlakuan yang diberi minuman kopi minim kafein dengan kelompok kontrol yang
diberi minuman kopi berkafein.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental. Metode penelitian
yang digunakan adalah Randomized Clinical Trial (RCT). Populasi penelitian adalah
sukarelawan yang diambil dari masyarakat umum yang berada dalam lingkup usia
dewasa muda. Jumlah sukarelawan pada penelitian ini adalah 20 orang. Variabel
bebas dari penelitian ini adalah pemberian minuman kopi minim kafein kepada
sukarelawan. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah besarnya VO2max dan
waktu pemulihan denyut nadi. Sedangkan, variabel kontrol dari penelitian ini adalah
usia sukarelawan, IMT, prosedur latihan fisik Modified Bruce Treadmill Test. Hasil
penelitian dianalisis dengan menggunakan uji statistik parametrik uji T (T-paired
test), untuk membedakan rata-rata dari suatu sampel yang berpasangan.
Hasil penelitian ini, didapatkan nilai rata-rata VO2max berdasarkan waktu
kelelahan kelompok kontrol sebesar 31,7407 ml/kg/menit, kelompok perlakuan
sebesar 33,7756 ml/kg/menit. Sedangkan VO2max berdasarkan denyut nadi kelompok
kontrol sebesar 46,9612 ml/kg/menit, kelompok perlakuan sebesar 45,2250
ml/kg/menit (analisa data T-paired test dengan derajat kemaknaan 95%). Nilai ratarata
denyut nadi post-test kelompok kontrol 135,40 kali/menit, kelompok perlakuan
140,15 kali/menit. Waktu pemulihan denyut nadi didapat jika telah mencapai nilai
rata-rata denyut nadi pretest, yaitu 85,8 kali/menit, kelompok kontrol mencapai nilai
awal pada menit ke-57, sedangkan kelompok perlakuan mencapai nilai awal pada
menit ke-52 setelah latihan. | en_US |