Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Rogojampi Tahun Pelajaran 2014/2015
Abstract
Matematika merupakan salah satu jenis bahasa (Sulthani, 2012:2). Selaras
dengan hal tersebut salah satu kemampuan yang dianggap penting dalam
matematika adalah kemampuan komunikasi matematis. Komunikasi sangat
dibutuhkan dalam pembelajaran, guru menggunakan komunikasi untuk
menyampaikan materi yang diajarkan kepada siswa, sedangkan siswa
menggunakan komunikasi untuk menyampaikan pemahaman, ide, dan
argumentasi mengenai materi yang dipelajari baik kepada siswa lain maupun
guru. Kemampuan komunikasi matematis yang baik dibutuhkan untuk
menyampaikan pemahaman, ide, dan argumentasi dalam pemecahan masalah
matematika baik secara tulisan maupun lisan agar pemahaman, ide, dan
argumentasi tersebut dapat dipahami dengan baik oleh orang lain. Dari uraian di
atas, akan dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana kemampuan
komunikasi matematis siswa baik secara tulisan maupun secara lisan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Subjek penelitian adalah 3 siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Rogojampi
yang memiliki kemampuan komunikasi matematis baik, cukup baik dan kurang
baik yang telah diperkirakan oleh guru matematika di kelas tersebut. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi selama pembelajaran, tes dan
wawancara mendalam. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif. Data yang dianalisis adalah data hasil observasi selama pembelajaran,
hasil tes dan hasil wawancara mendalam yang digunakan untuk mendeskripsikan
kemampuan komunikasi matematis siswa secara tulisan dan secara lisan.
Kemampuan komunikasi matematis yang diteliti adalah kemampuan
komunikasi matematis secara tulisan dan secara lisan. Aspek-aspek kemampuan
komunikasi matematis secara tulisan meliputi penggunaan bahasa matematika,
ix
strategi yang digunakan, struktur jawaban, ketepatan dan kebenaran jawaban,
sedangkan aspek-aspek kemampuan komunikasi matematis secara lisan meliputi
respon atau tanggapan, keefektifan dalam berkomunikasi, kejelasan dalam
memberikan penjelasan, dan struktur jawaban. Berdasarkan analisis kemampuan
komunikasi matematis, dapat diketahui bahwa secara umum S1 dapat memenuhi
indikator dan aspek-aspek kemampuan komunikasi matematis secara tulisan
dengan baik, sehingga kemampuan komunikasi matematis S1 secara tulisan
dikategorikan ke dalam level 3, selain itu secara umum S1 juga dapat memenuhi
indikator dan aspek kemampuan komunikasi matematis secara lisan dengan sangat
baik, sehingga kemampuan komunikasi matematis S1 secara lisan dikategorikan
ke dalam level 4. Secara umum S2 dapat memenuhi indikator dan aspek
kemampuan komunikasi matematis secara tulisan dengan cukup baik, sehingga
kemampuan komunikasi matematis S2 secara tulisan dikategorikan ke dalam level
2, selain itu secara umum S2 dapat memenuhi indikator dan aspek kemampuan
komunikasi matematis secara lisan dengan sangat baik, sehingga kemampuan
komunikasi matematis S2 secara lisan dikategorikan ke dalam level 4. Sedangkan
kemampuan komunikasi matematis S3 secara tulisan dikategorikan ke dalam level
1, karena secara umum S3 dapat memenuhi indikator dan aspek kemampuan
komunikasi matematis secara tulisan dengan kurang baik, selain itu kemampuan
komunikasi matematis S3 secara lisan dikategorikan ke dalam level 2, karena
secara umum S3 dapat memenuhi indikator dan aspek kemampuan komunikasi
matematis secara lisan dengan cukup baik.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan
komunikasi matematis ketiga subjek secara tulisan sesuai dengan perkiraan guru
matematika di kelas tersebut. Sedangkan untuk kemampuan komunikasi
matematis ketiga subjek secara lisan dikategorikan pada level yang lebih tinggi
dibandingkan dengan level kemampuan komunikasi matematis ketiga subjek
secara tulisan. disebabkan oleh subjek lebih mudah menyampaikan ide secara
lisan daripada secara tulisan yang membutuhkan proses berfikir lebih banyak.