Pengembangan Keterampilan Remaja Dalam Pembuatan Kerajinan Daun Kopi Kering Pada Masyarakat Miskin Sekitar Perkebunan Kopi Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember;
Abstract
Desa Harjomulyo merupakan salah satu daerah yang terdapat perkebunan kopi
di wilayah Kabupaten Jember. Kondisi remaja desa masih memerlukan perhatian,
keterampilan remaja masih rendah, kesempatan kerja yang tersedia bagi remaja
adalah pekerjaan kasar, tidak ada organisasi sosial yang menaungi remaja, serta
tingkat urbanisasi remaja desa masih sangat tinggi. Kondisi tersebut memerlukan
adanya sebuah program pemberdayaan agar keterampilan remaja meningkat, yaitu
dengan memberikan pelatihan keterampilan pembuatan kerajinan daun kopi kering.
Produk kerajinan dibuat dengan memanfaatkan limbah daun kopi kering yang selama
ini terbuang dan tidak dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai jual. Penelitian ini
dilakukan dengan mempertimbangkan: 1) limbah daun kopi kering yang melimpah,
2) remaja desa yang masih memerlukan kegiatan pemberdayaan dan 3) prospek hasil
kerajinan yang lebih menarik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan dan dampak
kegiatan pengembangan keterampilan remaja dalam pembuatan kerajinan daun kopi
kering pada masyarakat miskin sekitar perkebunan kopi Desa Harjomulyo Kecamatan
Silo Kabupaten Jember. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan (action research). Tempat
penelitian ditentukan menggunakan metode purposive area, yaitu dilaksanakan di
Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Subjek dalam penelitian ini
adalah remaja sekitar perkebunan kopi Desa Harjomulyo yang berusia 11-24 tahun,
belum menikah, mengganggur dan putus sekolah, serta yang bersedia untuk
viii
mendapatkan pelatihan pembuatan kerajinan daun kopi kering dalam rangka
peningkatan keterampilan dirinya.
Data dalam penelitian ini diperoleh menggunakan metode wawancara,
observasi, dokumen, angket dan FGD (Focus Group Discussion). Analisis data yang
digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu dengan menginterpretasikan data
yang ada kemudian menyimpulkannya. Untuk menguji kebenaran atau keabsahan
data yang telah diperoleh dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi. Penelitian
tindakan ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu diagnosing, planning action,
taking action dan evaluating action.
Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pelatihan keterampilan pembuatan
kerajinan daun kopi kering yang dilaksanakan telah berhasil mencapai tujuan,
meliputi tujuan pengembangan pengetahuan, pengembangan keahlian serta
pengembangan sikap. Keberhasilan program pelatihan keterampilan pembuatan
kerajinan daun kopi kering termasuk dalam kategori tinggi. Selain pelaksanaan
pelatihan, dilakukan pula upaya pengembangan untuk kesempurnaan produk yang
telah dibuat. Pengembangan dilakukan dengan memperbaiki mutu, bentuk, motif dan
warna produk. Hasilnya kerajinan daun kopi kering menjadi lebih variatif dan
menarik.
Proses pelaksanaan pengembangan keterampilan pembuatan kerajinan daun
kopi kering meliputi: identifikasi permasalahan remaja, rencana dan persiapan
kegiatan, pelaksanaan pelatihan, serta evaluasi kegiatan pelatihan. Dampak
pelaksanaan pelatihan yaitu: 1) peserta dapat membuat kerajinan daun kopi kering
yang sesuai standart, 2) peserta mampu membuat kerajinan daun kopi kering dengan
lebih variatif, 3) peserta telah termotivasi untuk mau berwirausaha serta
memanfaatkan waktu yang dimiliki, serta 4) adanya potensial income dari produk
kerajinan daun kopi kering yang dihasilkan.