Pengaruh Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Likuiditas, Dan Nilai Perusahaan Terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Consumer Goods Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan,
Risiko Bisnis, Likuiditas, dan Nilai Perusahaan terhadap Kebijakan Utang
perusahaan-perusahaan consumer goods yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Penentuan ukuran perusahaan ini adalah berdasarkan log total aktiva, risiko bisnis
diproksikan dengan standar deviasi dari EBIT (Earning Before Interest and Tax),
likuiditas perusahaan diukur dengan Curent Ratio, dan nilai perusahaan diproksikan
dengan price book value (PBV). Sedangkan kebijakan utang perusahaan diukur
dengan Total Debt to Total Assets (TDTA). Sampel penelitian berjumlah 26
perusahaan consumer goods.
Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, dengan
pengujian hipotesis menggunakan Uji t. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung
variabel ukuran perusahaan = 1,125 adalah lebih besar dari ttabel = 1,6599, dan nilai
signifikansi 0,263, sehingga dapat dikatakan ukuran perusahaan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kebijakan utang perusahaan-perusahaan sektor industri consumer
goods yang tercatat di BEI. Nilai thitung variabel Risiko Bisnis = -2,330 lebih kecil dari
negatif ttabel, dan nilai signifikansi sebesar 0,042 masih memenuhi syarat bahwa level of
significant 0,05; sehingga dapat dikatakan Risiko Bisnis secara parsial berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kebijakan utang perusahaan-perusahaan sektor industri
consumer goods yang tercatat di BEI. Nilai thitung variabel Likuiditas = -8,260 lebih
kecil dari negatif ttabel, dan nilai signifikansi mendekati 0; artinya variabel Likuiditas
secara parsial terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan utang
perusahaan-perusahaan sektor industri consumer goods yang tercatat di BEI. Koefisien
thitungvariabel nilai perusahaan = 3,705 adalah lebih besar dari ttabel , dan nilai signifikansi
mendekati 0, sehingga dapat dikatakan ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kebijakan utang perusahaan-perusahaan sektor industri
consumer goods yang tercatat di BEI.