MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA KLIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH BALUNG
Abstract
Motivasi Perawat dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual pada Klien di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Daerah Balung; Akhmat Robbi Tricahyono,
112310101061; 2015, xix halaman + 159 halaman, Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Jember.
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi keperawatan, baik di
dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan keperawatan adalah suatu
bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit.
Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat
dalam bentuk asuhan keperawatan.
Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat dituntut memperhatikan
individu sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang berespon secara holistik
dan unik terhadap perubahan kesehatan yang terjadi. Perawat sebagai tenaga
kesehatan profesional mempunyai kesempatan yang paling besar untuk
memberikan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan
yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi kebutuhan dasar yang
holistik (Hamid, 2000). Kebutuhan dasar holistik merupakan aspek penting dalam
pelayanan keperawatan yang terdiri dari biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.
Aspek-aspek ini selalu berkaitan dan mempengaruhi perubahan bio-psiko-sosiospiritual
seseorang ketika sehat atau sakit. Dalam upaya pencapaian perawatan
kesehatan yang optimal, perawat dituntut mampu memenuhi kebutuhan dasar
klien melalui pemberian asuhan keperawatan pada klien secara holistik.
x
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan motivasi
perawat dan pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang rawat inap
Rumah Sakit Daerah Balung. Desain penelitian menggunakan observasional
analitik melalui metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Daerah Balung. Teknik sampling
menggunakan total sampling yaitu dengan jumlah sampel 48 responden. Alat
pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas.
Data dianalisis menggunakan Chi Square untuk mengetahui hubungan motivasi
perawat dan pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang rawat inap
Rumah Sakit Balung.
Hasil analisis karakteristik responden menunjukkan karakteristik perawat
pelaksana yang menjadi responden mayoritas adalah perempuan, mayoritas
berpendidikan terakhir Diploma/D3 Keperawatan, mayoritas berstatus belum
PNS, mayoritas berpendapatan/gaji Rp. 1.026.042,00 atau dibawah UMR
Kabupaten Jember, dan mayoritas memiliki lama kerja 67 bulan atau 5,6 tahun.
Motivasi perawat pelaksana di ruang rawat inap RSD Balung sebagian besar
dipengaruhi oleh subvariabel motivasi ekstrinsik dan lebih dari separuh perawat
pelaksana di ruang rawat inap RSD Balung memiliki motivasi yang rendah.
Pemenuhan kebutuhan spiritual pada klien di ruang rawat inap RSD Balung
menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat pelaksana di ruang rawat inap
RSD Balung memiliki pemenuhan kebutuhan spiritual yang tinggi. Terdapat
hubungan yang signifikan antara motivasi perawat dengan pemenuhan kebutuhan
spiritual pada klien di ruang rawat inap RSD Balung.
Pemenuhan kebutuhan spiritual menjadi aspek penting dalam proses
kesembuhan klien. Aspek tersebut merupakan tugas perawat untuk memenuhi
dengan melihat kebutuhan spiritual yang tepat bagi klien. Perawat dituntut mampu
tidak mengenyampingkan kebutuhan spiritual dan selalu berkoordinasi dengan tim
kesehatan lainnya dalam diskusi pertemuan rumah sakit atau manajemen rumah
sakit.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]