APLIKASI GAMLSS DENGAN PEMULUSAN LOESS DAN ALGORITMA RIGBY-STASINOPOULOS PADA DATA CACAHAN
Abstract
GAMLSS atau Generalized Linear Model for Location, Scale and Shape
merupakan salah satu metode pencocokan model yang dapat memodelkan 4
parameter distribusi sekaligus, yaitu parameter lokasi ( ), parameter skala ( ),
skewness ( ) dan kurtosis ( ). Metode ini lebih fleksibel karena mencakup perluasan
dari distribusi keluarga eksponensial untuk menangani data overdispersi, termasuk
data dengan kemencengan yang tinggi (highly skew), baik data kontinu maupun
cacahan. GAMLSS juga merupakan perluasan dari GLM dan GAM dengan cakupan
distribusi yang lebih luas. Karena merupakan perluasan dari GAM, metode ini juga
menyediakan smoothing saat respon data yang akan dimodelkan tidak memenuhi
asumsi kelinieran
Pada penelitian ini, jenis data yang digunakan merupakan data diskrit atau
cacahan, yaitu jumlah kematian balita akibat penyakit pneumonia di seluruh provinsi
di Indonesia (kecuali Provinsi Bengkulu dan Jawa Barat). Tujuannya adalah
mengaplikasikan GAMLSS dengan algoritma Rigby-Stasinopoulos (RS) dan
pemulusan loess untuk data cacahan dengan contoh datanya dalah data pneumonia.
Untuk selanjutnya akan dianalisis bagaimana bentuk model terbaik dari aplikasi
GAMLSS dengan metode pemulusan loess, untuk data jumlah kematian balita akibat
pneumonia. Jumlah kematian ini diklasifikasikan sebagai variabel respon, sedangkan
jumlah kasus gizi buruk, cakupan imunisasi dasar yang diberikan, jumlah rumah
tangga yang sehat dan bersih, serta jumlah puskesmas tiap provinsi termasuk variabel
eksplanatori. Selain itu, dari model terbaik akan dilihat hasil estimasi dari parameter
viii
lokasi, skala, dan ukuran. Analisis ini menggunakan software R dengan paket
gamlss dan ggplot2.
Hasil analisis pada pada penelitian ini menunjukkan bahwa dengan
mengaplikasikan GAMLSS dengan metode smoothing loess, didapatkan distribusi
yang terbaik untuk data tersebut adalah Distribusi Negatif Binomial II dengan
parameter distribusi ( ), span (rentang) terbaik yaitu 0,5 dan derajat polinomial 2.
Variabel yang di-smoothing adalah variabel imunisasi. Berdasarkan model terbaik
yang didapat,dapat diketahui bahwa cakupan imunisasi dasar yang diberikan pada
balita berpengaruh secara signifikan pada jumlah kematian balita akibat pneumonia.
Adapun model terbaik untuk variabel jumlah kematian balita pada data pneumonia
adalah:
a. ( ̂ ) ̂ loess (Imunisasi, span=0,5, degree=2) dengan ̂ -15,84
sehingga parameter lokasi ̂
b. Untuk parameter scale ( ) diperoleh: log( ̂ )=2,495 atau
̂