PROSES PEMBELAJARAN IRISAN KERUCUT PADA SMKN DENGAN DAYA SERAP SISWA RENDAH TERBANYAK DI JEMBER PADA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA TAHUN 2013/2014
Abstract
Rendahnya nilai pada UN tahun 2013/2014 mata pelajaran matematika
menyebabkan daya serap ujian nasional rendah. daya serap siswa adalah
kemampuan atau kekuatan untuk melakukan sesuatu, untuk bertindak dalam
menyerap pelajaran oleh setiap siswa. Selain disebabkan dari kemampuan
individu siswa, banyak sekali faktor yang menyebabkan daya serap siswa rendah,
antara lain karena faktor cara guru mengajar, perangkat pembelajarannya, dan
sarana dan prasarana yang disediakan sekolah. Untuk mengetahui semua faktor
yang menyebabkan rendahnya daya serap pada ujian nasional perlu dilakukan
penelitian ke sekolah tentang segala hal yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran.
Untuk mengetahui proses pembelajaran di sekolah, maka terlebih dahulu
harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Salah satu
faktor ini adalah faktor-faktor penyebab kesulitan belajar. Ada dua faktor
penyebab kesulitan belajar yaitu faktor intern yaitu siswa, dan faktor ekstern
yaitu faktor yang berasal dari sekolah antara lain guru dan perangkat
pembelajaran. Aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan yang dilakukan siswa
dalam proses pembelajaran. Aktivitas guru mengajar adalah segala kegiatan yang
dilakukan oleh guru pada saat mengajar di kelas. Perangkat pembelajaran
merupakan sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitaif dengan instrumen
lembar pengamatan guru mengajar, lembar pengamatan aktivitas siswa dalam
ix
pembelajaran, lembar penilaian pembuatan RPP, dan pedoman wawancara.
Pendeskripsian pada penelitian ini dengan cara memberikan gambaran pada
aktivitas guru mengajar, aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan tiga metode yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
yaitu pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan pendekatan, model dan
metode yang sama, sehingga menyebabkan pembelajaran yang berlangsung
menjadi membosankan. Kebanyakan aktivitas guru menerangkan dan menulis di
depan kelas. Siswa mengikuti pembelajaran hanya sebagai rutinitas sebagai siswa
saja tanpa ada rasa ingin mempelajari materi yang disampaikan guru. Sehingga
ada kegiatan siswa yang keluar dari pembelajaran, seperti berbuat gaduh
berbicara dengan temannya, bercanda, dan bahkan ada siswa yang tidur karena
tidak tertarik dengan materi yang disampaikan. Hal ini menyebabkan suasana
kelas tidak kondusif untuk menjalankan proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan
siswa yang melenceng ini dibiarkan oleh guru. Ia tidak menghiraukan tidakantindakan
siswa tersebut. Guru hanya fokus menjelaskan dan menulis di depan
kelas tanpa menghiraukakan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran.
Terjadinya hal ini disebabkan karena guru tidak menguasai penguasaan kelas
dengan baik.
Materi irisan kerucut merupakan materi yang tergolong sulit, oleh sebab
itu dibutuhkan alat bantu berupa alat peraga untuk memudahkan siswa dalam
memahai materi. Hal ini tidak dilakaukan oleh guru, mereka tidak mengguankan
alat peraga irisan kerucut dalam menjelaskan, meskipun menggunakan tidak
melibatkan siswa dalam menggunakannya. Keterbatasan sarana dan prasarana
merupakan alasan yang menyebabkan guru tidak menggunakan alat peraga ketika
mengajar. Selain itu pada akhir pembelajaran guru tidak menyampaikan
kesimpulan. Guru tidak berhasil dalam perencanaan waktu sehingga tidak sesuai
dengan yang telah direncanakan pada RPP. Padahal kesimpulan ini berfungsi
untuk memudahkan siswa untuk mengetahui apa saja yang telah dipelajari ketika
mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
siswa yang seperti inilah yang menyebabkan daya serap siswa rendah.