dc.description.abstract | Remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam
kehidupan, merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa
yang ditandai percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial.
Pertumbuhan sosial dan pola kehidupan masyarakat akan sangat mempengaruhi
pola tingkah laku dan jenis penyakit golongan usia remaja seperti kehamilan yang
tidak diinginkan, penyakit akibat hubungan seksual dan penyalahgunaan alkohol
yang semuanya akan menentukan kehidupan pribadi serta dapat menjadi masalah
bagi keluarga, bangsa dan negara di masa yang akan datang. Pada tahun 2010
jumlah remaja umur 10-24 tahun sangat besar yaitu sekitar 64 juta (27,6%) dari
jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta. Remaja sebagian besar masih
banyak yang tidak tahu tentang perubahan fisiknya. Misal pada remaja perempuan
tidak mengetahui kapan seorang perempuan memiliki hari atau masa suburnya.
Kesehatan reproduksi mendapatkan perhatian khusus secara global dimana
kondisi kesehatan reproduksi mendorong pemerintah Indonesia membentuk Pusat
Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-R) menjadi program Nasional pada
tahun 2000.
Sikap seksual pranikah remaja bisa berwujud positif ataupun negatif, sikap
positif kecenderungan tindakan adalah mendukung seksual pranikah sedangkan
sikap negatif kecenderungan tindakan adalah menghindari seksual pranikah
remaja. Tren kenaikan prilaku seksual pranikah dapat dilihat sejak lima tahun
terakhir 2007-2012. Jenis penelitian ini adalah analitik survei dengan pendekatan
analitik observasional. Dilakukan di Pesantren Nurul Huda Kecamatan Grujugan
Kabupaten Bondowoso dengan besar sampel sebanyak 58 responden. Sampel
adalah Remaja umur 12-18 tahun Pondok Pesantren Nurul Huda kecamatan
ix
Grujugan Kecamatan Bondowoso dan dengan syarat belum menikah. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah tindakan seks pranikah, sedangkan variabel
bebasnya adalah pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan NAPZA. Untuk
mengetahui hubungan antar variabel bebas dan terikat maka menggunakan
menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil
analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat
pengetahuan, sikap, dan tindakan penggunaan NAPZA dengan tindakan seks
pranikah dengan p value= sebesar 0,001, p= sebesar 0,004, p= sebesar 0,039.
Berdasarkan hasil penelitian ini pengetahuan yang baik, sikap yang positif, serta
tidak melakukan tindakan penggunaan NAPZA akan ada pengaruh mencegah
terjadinya tindakan seks pranikah sikap khususnya di Pondok Pesantren Nurul
Huda Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso.
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu diharapkan pihak
Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso
menjalin kerjasama dengan beberapa pihak yang terkait di dalamnya, seperti
dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember, Dinas kesehatan
Kabupaten, BP2KB, maupun dengan kelompok PIK-R yang fokus pada
permasalahan remaja. Seperti memberikan pelatihan tindakan preventif secara
bekelanjutan. Tujuan pelatihan adalah untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah remaja yang ada saat ini. | en_US |