JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2015
Abstract
Penjadwalan produksi dapat diartikan sebagai pengalokasian sumber daya
untuk mengerjakan sejumlah pekerjaan dengan tujuan memperoleh jadwal
produksi yang optimal. Berdasarkan pola aliran prosesnya, penjadwalan produksi
dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk, yaitu flowshop dan jobshop. Salah satu
masalah penjadwalan yang sering muncul adalah penjadwalan produksi flowshop.
Pada permasalahan penjadwalan produksi flowshop, setiap job dapat diproses
dengan urutan yang sama pada paling tidak satu mesin dan satu mesin dapat
memproses paling banyak satu job.
Algoritma Artificial Immune System dan algoritma Differential Evolution
Plus merupakan algoritma yang dapat menyelesaikan permasalahan optimasi.
Dalam tugas akhir ini kedua algoritma dibandingkan untuk menyelesaikan
penjadwalan produksi flowshop dengan tujuan mencari solusi terbaik berdasarkan
nilai makespan minimum dan tingkat kecepatan kekonvergenan.
Hasil dari penelitian yang diterapkan untuk penjadwalan produksi sepatu
menghasilkan urutan jadwal dan nilai makespan optimal yang sama yaitu
makespan sebesar 1484 menit dengan urutan jadwal model sepatu casual – model
sepatu ceko – model sepatu fram – model sepatu mogasen – model sepatu pantofel
C – model sepatu pantofel B – model sepatu safety – model sepatu pantofel A.
Namun pada sepuluh kali pengujian dengan jumlah iterasi yang sama algoritma
Artificial Immune System memberikan hasil yang berubah-ubah untuk nilai
makespan pada setiap pengujian, sehingga nilai makespan rata-rata yang didapat
adalah 1494,6 menit dengan urutan jadwal berbeda, sedangkan pada algoritma
ix
Differential Evolution Plus hasil makespan selalu menunjukkan nilai yang sama
pada setiap pengujian dengan urutan jadwal yang sama pula, sehingga nilai
makespan rata-rata yang didapat adalah 1484 menit. Hal ini berarti bahwa
penggunaan algoritma Differential Evolution Plus lebih efektif dibandingkan
dengan algoritma Artificial Immune System jika diterapkan pada penjadwalan
produksi sepatu.
Ditinjau berdasarkan tingkat kecepatan kekonvergenan, algoritma
Artificial Immune System memiliki tingkat kecepatan kekonvergenan yang lebih
baik dibanding dengan algoritma Differential Evolution Plus karena lebih cepat
konvergen.