dc.description.abstract | Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains
yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, berupa
penemuan, penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau
prinsip, dan penerapan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan
pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal pengetahuan
tentang fisika, kemampuan dalam keterampilan proses serta meningkatkan
kreativitas dan sikap ilmiah dalam pemecahan masalah, sehingga dalam
pembelajaran siswa dituntut untuk dapat membangun pengetahuan dalam benak
mereka sendiri dengan peran aktifnya dalam proses belajar mengajar. Tetapi
kenyataannya, pembelajaran fisika di sekolah masih berpusat pada guru sebagai
pemberi pengetahuan bagi siswa. Siswa kurang berperan aktif dalam membangun
dan menemukan konsep fisika yang dipelajarinya. Oleh karena itu, perlu
diterapkan pendekatan atau metode pembelajaran yang dapat memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran seperti mengamati dan membuktikan teori atau asumsi melalui
percobaan fisika, mengungkapkan gagasan dan kemampuan bertanya salah
satunya dengan menerapkan pendekatan pembelajaran SAVI dengan metode
eksperimen selama pembelajaran Fisika.
a. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji pengaruh penggunaan pendekatan
Pembelajaran SAVI dengan metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa
pada pembelajaran Fisika di MAN, (2) mengkaji pengaruh penggunaan
pendekatan Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual)
viii
dengan metode eksperimen terhadap aktivitas belajar siswa pada pembelajaran
Fisika di MAN.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan metode purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di MAN 2 Jember. Sampel penelitian ditentukan setelah dilakukan
uji homogenitas terhadap populasi. Penentuan sampel penelitian menggunakan
metode cluster random sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah
posttest-only control design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah tes, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Metode analisis data yang
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah Independent Sample T-test
dengan bantuan software SPSS 16.
Analisis hasil belajar menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar
fisika kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. hasil analisis data
menggunakan uji-t diperoleh nilai Sig. (1-tailed) sebesar 0.0075 atau nilai Sig. <
0,05 dan hasil perhitungan manual diperoleh thitung (2,490) < ttabel (2,000). Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima. Hasil yang diperoleh dari analisis skor aktivitas belajar siswa
menunjukkan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran menggunakan
pendekatan pembelajaran SAVI dari setiap pertemuan. Dari rata-rata sepuluh
aktivitas yang teramati, aktivitas tertinggi adalah merangkai alat dan bahan
(89.87%), sedangkan presentase aktivitas terendah adalah merumuskan hipotesis
(71.57%). Persentase rata-rata aktivitas siswa dari setiap pertemuan adalah
sebagai berikut: pertemuan pertama sebesar 74.80%, pertemuan kedua 88.13%
dan pertemuan ketiga 91.08%. Persentase aktivitas siswa secara klasikal diperoleh
84.67%. Apabila persentase aktivitas siswa tersebut disesuaikan dengan kriteria
aktivitas siswa, maka aktivitas tersebut termasuk pada kriteria sangat aktif.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) ada pengaruh pendekatan pembelajaran SAVI dengan metode
eksperimen terhadap hasil belajar fisika siswa di MAN. (2) ada pengaruh
pendekatan pembelajaran SAVI dengan metode eksperimen terhadap aktivitas
belajar fisika siswa di MAN | en_US |